Jl. Semolowaru no. 45 Surabaya
Jl. Semolowaru no. 45 Surabaya
Apr
Di era
digital ini, mahasiswa hidup dalam lingkungan yang penuh dengan informasi.
Setiap hari, mereka terpapar berbagai macam konten yang dapat diakses melalui
media sosial, aplikasi pesan, dan portal berita daring. Keberadaan internet
memudahkan mahasiswa untuk mencari informasi, namun tidak banyak yang menyadari
dampak yang ditimbulkan dari terlalu sering terpapar informasi ini. Terpaan
media online yang terjadi terus-menerus ternyata bisa mempengaruhi cara
berpikir, perilaku, dan kesehatan mental mereka.
Mahasiswa,
sebagai generasi yang tumbuh dengan teknologi, sering kali tidak menyadari
bahwa kebiasaan mereka mengakses media sosial dan berita online bisa membawa
dampak negatif. Ketergantungan pada media sosial yang cenderung memfilter
konten sesuai dengan preferensi mereka ini membatasi perspektif mereka terhadap
dunia. Selain itu, terpapar oleh informasi yang sangat banyak bisa membuat
mahasiswa merasa cemas, stres, atau bahkan depresi.
Terlalu
banyak mengonsumsi konten media sosial juga dapat mengganggu fokus akademik
mereka. Banyak mahasiswa yang lebih memilih untuk scroll media sosial daripada
mengerjakan tugas kuliah atau skripsi. Kebiasaan ini dapat merusak
produktivitas dan mengurangi waktu untuk belajar. Bahkan, kebiasaan doomscrolling,
yaitu membaca berita buruk atau negatif secara berkelanjutan, hanya memperburuk
keadaan. Hal ini dapat meningkatkan kecemasan dan membuat mereka merasa tidak
mampu mengelola waktu dengan baik.
Pentingnya
literasi digital dalam hal ini sangat tidak bisa diabaikan. Mahasiswa perlu
memiliki kemampuan untuk menyaring informasi yang mereka terima dan belajar
untuk mengelola waktu agar tidak terjebak dalam kebiasaan konsumsi media sosial
yang berlebihan. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang cara menggunakan
media secara bijak, mahasiswa dapat lebih fokus pada tujuan akademik dan
menjaga kesehatan mental mereka.
Dengan
meningkatnya kesadaran akan pentingnya literasi digital, diharapkan mahasiswa
dapat menghadapi terpaan media online secara lebih sehat dan produktif.
Mengelola konsumsi media bukan hanya tentang menghindari gangguan, tetapi juga
tentang menjaga keseimbangan dalam kehidupan digital yang serba cepat ini. Jadi, sebelum lanjut scroll media sosial, ada baiknya tanya dulu ke diri
sendiri: informasi ini membangun atau justru mengganggu? (Rizki Setyo Nugroho)
Referensi
Harahap, M. A., Laksono,
E. D., Koria, M., & Marhaeni, N. H. (2022). Pengaruh Ketergantungan Media
Sosial Instagram Terhadap Kesehatan Mental Mahasiswa. Jurnal Ilmu
Komunikasi Dan Media Sosial (JKOMDIS), 2(1), 152–155.