15

Jul

Suarakan Semangat Perjuangan Bung Karno, Adiska Berhasil Raih Juara 1

Kebanggan kembali datang dari lingkungan mahasiswa, khususnya dari Ilmu Komunikasi, Adiska Putri. Adiska berhasil meraih Juara 1 lomba membaca puisi dengan tema “Semangat Perjuangan Bung Karno” dalam rangka Hari Bung Karno yang diselenggarakan oleh Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 Surabaya (YPTA). Adiska memilih puisi berjudul “Aku Melihat Indonesia”. Peserta yang mengikuti lomba tersebut meliputi SMP 17 Agustus 1945 Surabaya, SMA 17 Agustus 1945 Surabaya, dan Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

 

Dalam sesi wawancara, Adiska mengungkapkan makna mendalam dari dua tema puisi yang dibawakannya, “Puisi yang saya bawakan itu ada dua, yang pertama berjudul Persetujuan Dengan Bung Karno karya Chairil Anwar, itu maknanya tentang Semangat Persatuan dan Semangat Nasionalisme antara si penulis maupun sudut pandang kita sebagai rakyat dengan Bung Karno Sang Proklamator gitu. Tentang semangat kemerdekaan yang sudah dicapai pada tanggal 17 Agustus 45 seperti itu. Terus yang kedua itu judulnya Aku Melihat Indonesia karya Bung Karno, makna puisinya itu bahwa sang penulis ini artinya Bung Karno itu melihat setiap detail atau setiap bagian Indonesia itu beliau sudah tidak lagi melihat bagian-bagian atau detail detail apa gitu itu. Beliau melihatnya itu semua indonesia, beliau melihat sawah, melihat gunung, melihat lagu, melihat pangkur, melihat apapun. Bahkan melihat burung perkutut, mendengarkan burung perkutut bukan lagi mendengarkan burung perkutut gitu, tapi beliau ini mendengarkan Indonesia gitu. Jadi, bukan lagi sekedar melihat dan mendengar apa itu disekitar kita tapi sudah di titik dan ditahap melihat sekitar ini indonesia, semuanya itu indonesia”, kata adiska.

Kemenangan ini tidak hanya menjadi prestasi pribadi bagi Adiska, tetapi juga menjadi kebanggan bagi kampusnya. Dukungan dari dosen-dosen dan teman-teman turut memberikan semangat besar dalam proses latihan hingga tampil pada saat lomba, “Yang pertama adalah yang terhormat Kaprodi Ilkom Pak Insan, yang pertama kali nge share info lomba dan nyuruh saya ikut. Awalnya saya ragu, karena lagi hectic ngurus MICE kan, tapi beliau meyakinkan kalau pasti bisa. Selanjutnya tentu saja teman-teman saya, 3 suporter saya pada hari H, Arnetta, Annisa, dan Bintang itu yang secara langsung mendampingi dan mendukung saya saat perlombaan di Gedung Rektorat lantai 6. Tentu saja doa dari kedua orang tua saya dirumah”, kata Adiska.

Lomba puisi yang diikuti oleh Adiska, diselenggarakan pada 2 tahapan, yaitu seleksi online dan seleksi offline. “Yang online itu deadlinenya pada Hari Minggu tanggal 15 Juni itu terus diseleksi dan diumumkan sepuluh besar pada hari Rabu. Kemudian, dilombakan lagi pada hari Jum’at pada tanggal 20 Juni 2025”, Kata Adiska.

Adiska mengatakan bahwa ia menyukai puisi itu sejak lama, sejak duduk dibangku SD/MI. Akan tetapi, ia mulai mengikuti awal lomba puisi pada jenjang SMK dan memperdalam lagi pada jenjang kuliah. “Saya sudah suka puisi itu sejak lama, sejak duduk di bangku MI/SD, tapi mulai menggeluti lomba baca puisinya itu baru pas SMK terus lebih intens lagi pas kuliah. Jadi, tertariknya itu sejak lama tapi, baru intens-nya itu baru akhir-akhir ini”, Kata Adiska.

Lomba membaca puisi ini diselenggarakan pada Gedung Rektorat lantai 6. Suasana lomba membaca puisi kata Adiska cukup menegangkan, karena peserta sepuluh besar yang lainnya sudah ada persiapan sebelumnya (seperti make up, dan busana).

Tema “Semangat Perjuangan Bung Karno” merupakan tema wajib yang sudah disiapkan oleh panitia, tetapi peserta lainnya diberi pilihan untuk satu tema bebas. Adiska memilih tema bebas yaitu “Aku Melihat Indonesia” karya Chairil Anwar, karena ia sudah hafal dan sudah ia bawakan pada saat lomba, dan ia tinggal mempelajari kembali dan tidak perlu mencari makna dari awal seperti, berlatih ekspresi.

Perasaan Adiska dalam memenangkan lomba membaca puisi dengan Juara 1 ialah sangat bersyukur, sangat bahagia, dan sangat tidak menyangka. Karena sepuluh peserta pada saat final, semua bagus. Rencana Adiska di dunia puisi yaitu ia akan mengikuti lomba, karena ia enjoy dan untuk penulisan di dunia puisi ia belum mencoba, tetapi jika ada lomba menulis puisi ia ingin mengikuti lomba tersebut.

Pesan dan Kesan Adiska untuk mahasiswa-mahasiswi lainnya yang ingin mengikuti lomba seperti ia, “Lomba baca puisi itu asik, seru kalau kita sudah siap. Karena misi itu tentang apa yang kita sampaikan, bukan kita sekedar membuat pertunjukkan yang membuat orang lain terkesan sementara, apa yang kita sampaikan itu tersampaikan kepada penonton. Ketika ikut lomba baca puisi, coba dalami puisinya, karena banyak puisi itu yang multi interpretasi. Sehingga perlu untuk kita pahami perspektif dari penulis, sehingga kita juga bisa menyampaikan apa yang ingin di sampaikan oleh penulis. Perbanyak latihan, latihan gestur, ekspresi, memahami makna puisi, belajar vokal, dan penghayatan.

Tetap semangat, dan beranilah mencoba saja dulu, nanti kita belajar sambil berjalan.(Selvy Retno Kristanti)