Jl. Semolowaru no. 45 Surabaya
Jl. Semolowaru no. 45 Surabaya
Jul
Kebanggan kembali datang dari lingkungan
mahasiswa, khususnya dari Ilmu Komunikasi, Adiska Putri. Adiska berhasil meraih
Juara 1 lomba membaca puisi dengan tema “Semangat Perjuangan Bung Karno” dalam
rangka Hari Bung Karno yang diselenggarakan oleh Yayasan Perguruan 17 Agustus
1945 Surabaya (YPTA). Adiska memilih puisi berjudul “Aku Melihat Indonesia”.
Peserta yang mengikuti lomba tersebut meliputi SMP 17 Agustus 1945 Surabaya,
SMA 17 Agustus 1945 Surabaya, dan Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
Dalam sesi wawancara, Adiska mengungkapkan
makna mendalam dari dua tema puisi yang dibawakannya, “Puisi yang saya bawakan itu ada dua, yang pertama berjudul Persetujuan
Dengan Bung Karno karya Chairil Anwar, itu maknanya tentang Semangat Persatuan
dan Semangat Nasionalisme antara si penulis maupun sudut pandang kita sebagai
rakyat dengan Bung Karno Sang Proklamator gitu. Tentang semangat kemerdekaan
yang sudah dicapai pada tanggal 17 Agustus 45 seperti itu. Terus yang kedua itu
judulnya Aku Melihat Indonesia karya Bung Karno, makna puisinya itu bahwa sang
penulis ini artinya Bung Karno itu melihat setiap detail atau setiap bagian
Indonesia itu beliau sudah tidak lagi melihat bagian-bagian atau detail detail
apa gitu itu. Beliau melihatnya itu semua indonesia, beliau melihat sawah,
melihat gunung, melihat lagu, melihat pangkur, melihat apapun. Bahkan melihat
burung perkutut, mendengarkan burung perkutut bukan lagi mendengarkan burung
perkutut gitu, tapi beliau ini mendengarkan Indonesia gitu. Jadi, bukan lagi sekedar
melihat dan mendengar apa itu disekitar kita tapi sudah di titik dan ditahap
melihat sekitar ini indonesia, semuanya itu indonesia”, kata adiska.
Kemenangan ini tidak hanya menjadi prestasi
pribadi bagi Adiska, tetapi juga menjadi kebanggan bagi kampusnya. Dukungan
dari dosen-dosen dan teman-teman turut memberikan semangat besar dalam proses
latihan hingga tampil pada saat lomba, “Yang
pertama adalah yang terhormat Kaprodi Ilkom Pak Insan, yang pertama kali nge
share info lomba dan nyuruh saya ikut. Awalnya saya ragu, karena lagi hectic
ngurus MICE kan, tapi beliau meyakinkan kalau pasti bisa. Selanjutnya tentu
saja teman-teman saya, 3 suporter saya pada hari H, Arnetta, Annisa, dan
Bintang itu yang secara langsung mendampingi dan mendukung saya saat perlombaan
di Gedung Rektorat lantai 6. Tentu saja doa dari kedua orang tua saya dirumah”,
kata Adiska.
Lomba puisi yang diikuti oleh Adiska,
diselenggarakan pada 2 tahapan, yaitu seleksi online dan seleksi offline. “Yang online itu deadlinenya pada Hari Minggu
tanggal 15 Juni itu terus diseleksi dan diumumkan sepuluh besar pada hari Rabu.
Kemudian, dilombakan lagi pada hari Jum’at pada tanggal 20 Juni 2025”, Kata
Adiska.
Adiska mengatakan bahwa ia menyukai puisi itu
sejak lama, sejak duduk dibangku SD/MI. Akan tetapi, ia mulai mengikuti awal
lomba puisi pada jenjang SMK dan memperdalam lagi pada jenjang kuliah. “Saya sudah suka puisi itu sejak lama, sejak
duduk di bangku MI/SD, tapi mulai menggeluti lomba baca puisinya itu baru pas
SMK terus lebih intens lagi pas kuliah. Jadi, tertariknya itu sejak lama tapi,
baru intens-nya itu baru akhir-akhir ini”, Kata Adiska.
Lomba membaca puisi ini diselenggarakan pada
Gedung Rektorat lantai 6. Suasana lomba membaca puisi kata Adiska cukup
menegangkan, karena peserta sepuluh besar yang lainnya sudah ada persiapan
sebelumnya (seperti make up, dan busana).
Tema “Semangat Perjuangan Bung Karno” merupakan
tema wajib yang sudah disiapkan oleh panitia, tetapi peserta lainnya diberi
pilihan untuk satu tema bebas. Adiska memilih tema bebas yaitu “Aku Melihat
Indonesia” karya Chairil Anwar, karena ia sudah hafal dan sudah ia bawakan pada
saat lomba, dan ia tinggal mempelajari kembali dan tidak perlu mencari makna
dari awal seperti, berlatih ekspresi.
Perasaan Adiska dalam memenangkan lomba membaca
puisi dengan Juara 1 ialah sangat bersyukur, sangat bahagia, dan sangat tidak
menyangka. Karena sepuluh peserta pada saat final, semua bagus. Rencana Adiska
di dunia puisi yaitu ia akan mengikuti lomba, karena ia enjoy dan untuk
penulisan di dunia puisi ia belum mencoba, tetapi jika ada lomba menulis puisi
ia ingin mengikuti lomba tersebut.
Pesan dan Kesan Adiska untuk
mahasiswa-mahasiswi lainnya yang ingin mengikuti lomba seperti ia, “Lomba baca puisi itu asik, seru kalau kita
sudah siap. Karena misi itu tentang apa yang kita sampaikan, bukan kita sekedar
membuat pertunjukkan yang membuat orang lain terkesan sementara, apa yang kita
sampaikan itu tersampaikan kepada penonton. Ketika ikut lomba baca puisi, coba
dalami puisinya, karena banyak puisi itu yang multi interpretasi. Sehingga
perlu untuk kita pahami perspektif dari penulis, sehingga kita juga bisa
menyampaikan apa yang ingin di sampaikan oleh penulis. Perbanyak latihan,
latihan gestur, ekspresi, memahami makna puisi, belajar vokal, dan penghayatan.
Tetap semangat, dan beranilah mencoba saja
dulu, nanti kita belajar sambil berjalan.(Selvy
Retno Kristanti)