Jl. Semolowaru no. 45 Surabaya
Jl. Semolowaru no. 45 Surabaya
Jul
Surabaya,
18 Juni 2025 - Kegiatan belajar di luar kelas selalu menjadi sarana dan
prasarana yang efektif untuk memperkaya pengetahuan siswa melalui pengalaman
langsung. Hal inilah yang tercermin dalam suasana yang berbeda di sekitar
lingkungan Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya pada hari Rabu lalu,
ketika rombongan siswa dari SMP Negeri 41 Surabaya melakukan kunjungan edukatif
bertema “Pengenalan Dunia Penyiaran: Radio dan Televisi.” Kegiatan ini menjadi
salah satu bentuk upaya konkret dalam memberikan suatu pembelajaran kontekstual
yang menyenangkan dan bermakna bagi para siswa sekolah menengah pertama.
Kunjungan
yang difasilitasi oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), khususnya
Program Studi Ilmu Komunikasi UNTAG Surabaya, mendapat sambutan hangat dari
para dosen dan civitas akademika. Kedatangan para siswa tidak hanya disambut
dengan sangat antusias dan gembira, tetapi juga dengan semangat berbagai macam
dan ragam tentang pengetahuan. Dalam acara ini, para siswa diajak untuk
menjelajahi dunia komunikasi dan penyiaran yang selama ini mungkin hanya mereka
lihat dari layar televisi atau dengarkan melalui radio.
Kegiatan
ini sendiri dibuka secara resmi oleh Ibu Dewi Sri Andika Rusmana, S.I.Kom.,
M.Med.Kom., Kepala Laboratorium Program Studi Ilmu Komunikasi, selain itu
didampingi juga bersama dengan Bapak Aditya Danumaya, menyampaikan materi dan
panduan selama proses kunjungan berlangsung. Dalam sambutannya, Ibu Dewi
menyatakan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting untuk membangun kedekatan
antara dunia akademik di perguruan tinggi dan generasi muda di jenjang sekolah
menengah pertama.
Seiring
dengan perkembangan teknologi komunikasi dan media digital yang begitu pesat,
sangat penting bagi generasi – generasi muda untuk tidak hanya menjadi konsumen
informasi, tetapi kita sebagai generasi muda juga harus memahami sebuah konteks
dan konsep mengenai bagaimana informasi tersebut diproduksi, disajikan serta
bagaimana informasi yang ada sejak dahulu di sebar luaskan di media – media
bahkan di kalangan publik masyarakat. “Media penyiaran bukan hanya soal
hiburan, tapi juga soal bagaimana kita membentuk, menyampaikan informasi
tentang dunia penyiaran dan radio, serta mengetahui sejarah terbentuknya radio
atau penyiaran yang sekiranya belum diketahui oleh generasi muda, apalagi
generasi mereka biasanya tau dari tiktok dan tidak seberapa paham detailnya
seperti apa, khususnya siswa dari SMPN
41 Surabaya” tutur Aditya Danumaya
Para
siswa kemudian diajak untuk mengenal ruang produksi siaran, baik radio maupun
televisi, yang dimiliki oleh kampus UNTAG. Mereka diperkenalkan dengan
alat-alat teknis serta teknik dasar penyiaran, termasuk bagaimana membuat
naskah berita yang baik dan praktik siaran secara langsung. Tidak sedikit dari
siswa yang tertarik dan berminat untuk mencoba menjadi reporter dadakan dan
menyampaikan berita dengan penuh semangat, seolah sedang melakukan siaran
langsung di stasiun televisi, tak hanya memberikan pengalaman langsung,
kegiatan ini juga menjadi sarana mempererat hubungan antar institusi
pendidikan. Kunjungan ini menjadi bentuk awal kerja sama yang lebih luas antara
SMPN 41 Surabaya dan UNTAG Surabaya.
Kunjungan
ini sebagai peluang untuk memperkenalkan kampus secara lebih luas kepada
generasi muda. Melalui pendekatan edukatif yang menyenangkan, UNTAG Surabaya
membuktikan komitmennya dalam mendukung pendidikan inklusif dan transformatif.
Selain itu, kerja sama ini juga berpotensi memberikan ruang bagi mahasiswa
Program Studi Ilmu Komunikasi untuk mengembangkan proyek pengabdian masyarakat,
praktik MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka), serta menjadi mentor bagi
siswa-siswi sekolah.
Suasana
kunjungan yang penuh semangat ini menjadi bukti bahwa pendidikan tidak hanya
terjadi di dalam ruang kelas, melainkan juga melalui interaksi, eksplorasi, dan
pengalaman langsung di lapangan. Mempertemukan dunia kampus dan dunia sekolah
sejak dini seperti ini diharapkan mampu menginspirasi siswa untuk bercita-cita
lebih tinggi dan terus mengasah potensi mereka, khususnya dalam bidang
komunikasi dan teknologi media yang terus berkembang. (Revalani Septania)