15

Jul

Siswa SMPN 41 Surabaya Belajar Langsung di Dunia Media, Gali Ilmu Penyiaran TV dan Radio Secara Lang

Surabaya, 18 Juni 2025 - Kegiatan belajar di luar kelas selalu menjadi sarana dan prasarana yang efektif untuk memperkaya pengetahuan siswa melalui pengalaman langsung. Hal inilah yang tercermin dalam suasana yang berbeda di sekitar lingkungan Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya pada hari Rabu lalu, ketika rombongan siswa dari SMP Negeri 41 Surabaya melakukan kunjungan edukatif bertema “Pengenalan Dunia Penyiaran: Radio dan Televisi.” Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk upaya konkret dalam memberikan suatu pembelajaran kontekstual yang menyenangkan dan bermakna bagi para siswa sekolah menengah pertama.

Kunjungan yang difasilitasi oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), khususnya Program Studi Ilmu Komunikasi UNTAG Surabaya, mendapat sambutan hangat dari para dosen dan civitas akademika. Kedatangan para siswa tidak hanya disambut dengan sangat antusias dan gembira, tetapi juga dengan semangat berbagai macam dan ragam tentang pengetahuan. Dalam acara ini, para siswa diajak untuk menjelajahi dunia komunikasi dan penyiaran yang selama ini mungkin hanya mereka lihat dari layar televisi atau dengarkan melalui radio.

Kegiatan ini sendiri dibuka secara resmi oleh Ibu Dewi Sri Andika Rusmana, S.I.Kom., M.Med.Kom., Kepala Laboratorium Program Studi Ilmu Komunikasi, selain itu didampingi juga bersama dengan Bapak Aditya Danumaya, menyampaikan materi dan panduan selama proses kunjungan berlangsung. Dalam sambutannya, Ibu Dewi menyatakan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting untuk membangun kedekatan antara dunia akademik di perguruan tinggi dan generasi muda di jenjang sekolah menengah pertama.

Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi dan media digital yang begitu pesat, sangat penting bagi generasi – generasi muda untuk tidak hanya menjadi konsumen informasi, tetapi kita sebagai generasi muda juga harus memahami sebuah konteks dan konsep mengenai bagaimana informasi tersebut diproduksi, disajikan serta bagaimana informasi yang ada sejak dahulu di sebar luaskan di media – media bahkan di kalangan publik masyarakat. “Media penyiaran bukan hanya soal hiburan, tapi juga soal bagaimana kita membentuk, menyampaikan informasi tentang dunia penyiaran dan radio, serta mengetahui sejarah terbentuknya radio atau penyiaran yang sekiranya belum diketahui oleh generasi muda, apalagi generasi mereka biasanya tau dari tiktok dan tidak seberapa paham detailnya seperti apa, khususnya  siswa dari SMPN 41 Surabaya” tutur Aditya Danumaya

Para siswa kemudian diajak untuk mengenal ruang produksi siaran, baik radio maupun televisi, yang dimiliki oleh kampus UNTAG. Mereka diperkenalkan dengan alat-alat teknis serta teknik dasar penyiaran, termasuk bagaimana membuat naskah berita yang baik dan praktik siaran secara langsung. Tidak sedikit dari siswa yang tertarik dan berminat untuk mencoba menjadi reporter dadakan dan menyampaikan berita dengan penuh semangat, seolah sedang melakukan siaran langsung di stasiun televisi, tak hanya memberikan pengalaman langsung, kegiatan ini juga menjadi sarana mempererat hubungan antar institusi pendidikan. Kunjungan ini menjadi bentuk awal kerja sama yang lebih luas antara SMPN 41 Surabaya dan UNTAG Surabaya.

Kunjungan ini sebagai peluang untuk memperkenalkan kampus secara lebih luas kepada generasi muda. Melalui pendekatan edukatif yang menyenangkan, UNTAG Surabaya membuktikan komitmennya dalam mendukung pendidikan inklusif dan transformatif. Selain itu, kerja sama ini juga berpotensi memberikan ruang bagi mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi untuk mengembangkan proyek pengabdian masyarakat, praktik MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka), serta menjadi mentor bagi siswa-siswi sekolah.

Suasana kunjungan yang penuh semangat ini menjadi bukti bahwa pendidikan tidak hanya terjadi di dalam ruang kelas, melainkan juga melalui interaksi, eksplorasi, dan pengalaman langsung di lapangan. Mempertemukan dunia kampus dan dunia sekolah sejak dini seperti ini diharapkan mampu menginspirasi siswa untuk bercita-cita lebih tinggi dan terus mengasah potensi mereka, khususnya dalam bidang komunikasi dan teknologi media yang terus berkembang. (Revalani Septania)