Jl. Semolowaru no. 45 Surabaya
Jl. Semolowaru no. 45 Surabaya
Jul
Di tengah arus globalisasi yang semakin pesat
membuat dunia semakin terhubung tanpa batas. Individu dengan latar belakang
budaya yang berbeda dimudahkan untuk saling berinteraksi sati sama lain. Baik
dalam bisnis, Pendidikan, maupun kehidupan sehari-hari. Namun timbul
pertanyaan, bagaimana kita dapat berkomunikasi secara efektif di tengah
keberagaman budaya ini?
Komunikasi
antarbudaya bukan hanya tentang berbicara dalam Bahasa yang sama, tetapi juga
harus memahami norma, nilai, dan pola pikir yang berbeda. Kesalahpahaman budaya
dapat memicu konflik, menciptakan stereotip, dan bahkan dapat menghambat
keberhasilan kerja sama internasional. Oleh sebab itu, meningkatkan kesadaran
serta keterampilan komunikasi antarbudaya menjadi hal yang wajib diketahui
untuk membangun hubungan yang harmonis dan produktif.
Tantangan utama dalam
komunikasi antarbudaya adalah perbedaan gaya komunikasi. Contoh, budaya barat
cenderung lebih ekspresif dalam menyampaikan pendapat, sementara budaya timur
terkesan lebih menekankan kesopanan serta keharmonisan. Jika kedua perbedaan
ini tidak dipahami dengan baik, kesalahpahaman dan ketegangan dapat dengan
mudah terjadi.
Untuk
mengatasi hambatan tersebut, kita perlu memiliki sikap terbuka dan empati.
Mendengarkan dengan tanpa prasangka, berusaha memahami sudut pandang orang
lain, dan paling penting adalah menghargai keberagaman yang merupakan faktor
utama dalam komunikasi yang efektif. Mempelajari kebiasaan, Bahasa, dan
nilai-nilai utama dari budaya lain akan sangat membantu dalam menjalin hubungan
yang lebih baik.
Dunia
kerja dan dunia pendidikan juga memiliki peran penting dalam menanamkan
keterampilan komunikasi antarbudaya. Institusi Pendidikan harus mendorong
mahasiswa untuk berpikir secara kritis mengenai keberagaman budaya global.
Sementara itu, perusahaan multinasional perlu melatih karyawan agar mampu
berkomunikasi dengan baik di lingkungan kerja yang heterogen. Dengan komunikasi
antarbudaya yang baik, kita dapat menjembatani perbedaan, menghindari konflik
yang tidak perlu, serta menciptakan dunia yang lebih harmonis. (Diego)
Referensi :
Heryadi, H., & Silvana, H. (2013). Komunikasi
antarbudaya dalam masyarakat multikultur. Jurnal Kajian Komunikasi, 1(1),
95-108.
Muchtar, K., Koswara, I., & Setiaman, A.
(2016). Komunikasi antar budaya dalam perspektif antropologi. Jurnal manajemen komunikasi, 1(1).
Djafar, W. S. (2013). Komunikasi Antarbudaya: Berbagi Budaya Berbagi
Makna. Farabi, 10(1), 1-14.