27

Feb

Poin Strategis dalam Memilih Buku Bacaan

‘Buku adalah jendela dunia’, melalui sebuah buku, kita dapat menjelajah dunia lintas waktu, tempat, dan peradaban. Dalam memilih buku sebagai sebuah jendela lintasan, kita tentu tidak serta merta dapat dengan mudahnya mengambil semua jendela yang tersedia. Sebab tak semua jendela akan sesuai dengan pola yang kita miliki, tak semua jendela akan terpasang pas sesuai bentuknya, dan tak semua jendela sesuai dengan kondisi jalur lintasan kita. Dengan kondisi ini, artinya bukan kita harus menjadi terlalu pemilih dan menutup diri dari pola-pola jendela yang lain, akan tetapi kita butuh sebuah strategi, perencanaan yang matang agar hasil penjelajahan kita juga dapat membuahkan hasil yang maksimal.

Ketika membahas sebuah strategi atau perencanaan, memang akan banyak peluang penjabaran yang dapat kita diskusikan. Tapi mungkin satu hal yang butuh kita tahu dan pahami sebelum menjabarkan langkah strategis terbaik versi diri kita, bahwa dalam hal memilih buku bacaan satu yang terpenting yakni kesesuaian. Kesesuaian atas dasar ciri khas karakter dan preferensi apa yang kita butuhkan. Maka agar mampu menemukan kesesuaian, kita juga wajib mampu memahami bagaimana karakter dan prefensi apa yang akan kita tuju. Setelah mengenal dan mengetahui apa kebutuhan kita, berikutnya dapat kita lakukan sortir terhadap buku mana yang lebih sesuai untuk kita baca.

Tujuan mencari kesesuaian adalah dalam rangka memudahkan fokus dan menjadikan sebuah bacaan lebih mudah diterima. Sebagai contoh, pada satu waktu anggaplah kita butuh menelisik sebuah buku untuk mengenal dunia komunikasi. Maka cari tahu apakah kita lebih cocok dan sesuai mengenal melalui cara yang seperti apa, apakah cara yang asyik dengan sebuah tulisan bergaya bahasa populer, ringan, dan penuh keseragaman warna di setiap teksnya, ataukah justru lebih suka gaya yang sebaliknya? Yang penjabarannya lebih fokus terarah secara detail melalui tulisan yang padat makna, yang tulisannya mungkin lebih banyak bersinggungan dengan kamus-kamus bahasa ilmiah? Pilihlah yang bagaimana kamu dengan lebih mudah menerimanya.

Memang, memaksa diri untuk berkembang di pola yang kurang sesuai dapat menjadi sebuah kesempatan baru untuk belajar beradaptasi, tapi poin strategis yang ingin disampaikan disini yakni bukan terlebih dahulu untuk mengupayakan beradaptasi, akan tetapi perihal bagaimana menumbuhkan kelekatan hati pada jendela yang akan menjadi lintasan kita mengenal dunia. Mengenai bagaimana kita mencoba menaruh perhatian diawal dan mempertahankan, sebelum mencoba mengkombinasikan pola adaptasi berikutnya. Dengan begitu, sebuah kenyamanan diharap akan menjadi pondasi langkah strategis terhadap pola-pola baru berikutnya. Kenali dirimu, sesuaikan preferensi, dan atur langkah strategis terbaik versi dirimu.

(Dziyaaul Hubbi Arsyad) Sumber : Unsplash/Elisa Calvet