Jl. Semolowaru no. 45 Surabaya
Jl. Semolowaru no. 45 Surabaya
Mei
Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern yang
penuh tekanan, musik menjadi ruang pelarian paling manusiawi yang bisa kita
miliki. Tanpa perlu penjelasan panjang atau teori, satu lagu bisa langsung
menyentuh hati seakan tahu persis apa yang sedang kita rasakan. Musik bukan
hanya hiburan tetapi musik adalah terapi, teman, bahkan pengingat bahwa kita
masih punya sisi emosional yang hidup. Gaya hidup hari ini cenderung serba cepat, serba
instan. Kita dibanjiri informasi dan tuntutan produktivitas nyaris tanpa jeda.
Musik disisi lain, mengajarkan kita untuk berhenti sejenak, merasakan,
merenung. Entah itu saat kita menyetel lagu kesukaan sambil menyeduh kopi pagi,
atau ketika kita tenggelam dalam melodi saat perjalanan pulang, musik selalu
hadir tanpa isyarat.
Lebih dari sekedar suara,
musik membentuk identitas. Genre yang kita pilih mencerminkan kepribadian,
suasana hati, bahkan cara kita melihat dunia. Musik menyatukan yang berbeda,
membungkus luka, dan membangkitkan semangat. Musik bisa mengubah suasana hati
dalam hitungan detik, membuat kita menari saat dunia terasa berat atau menangis
saat kata – kata tak mampu mewakili perasaan. Maka, membiarkan musik menjadi
bagian dari gaya hidup bukan sekedar pilihan tapi kebutuhan. Karena dalam dunia
yang kadang terasa asing, musik mengingatkan kita bahwa menjadi manusia berarti
juga… merasakan. (Alfina Sutanti).
Referensi
Hannan, F., & Setiawan, J. H. (2024). Pemanfaatan Musik Klasik sebagai
Media Pengelola Kesehatan Mental Gen Z. Jurnal Pewarta Indonesia, 6(1),
30-64.
Makiko, H.,
& Purwanto, S. (2022). Pengalaman
hidup remaja laki-laki penyuka k-pop yang mengalami celebrity worship (Doctoral
dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).