31

Mei

Mengenang Bu Shanti, Dosen Pegiat Lingkungan di Bank Sampah Induk Surabaya

Almarhumah Dra.Noorshanti Sumarah, M.I.Kom, merupakan dosen yang dikenal dengan sapaan bu Shanti. Bu Shanti merupakan sosok dosen yang terkenal akan kedisiplinannya, beliau juga salah satu dosen Ilmu Komunikasi yang disenangi oleh mahasiswanya karena ketika mengajar sering kali menyisipkan humor selama pembelajaran berlangsung.

Dedikasinya yang begitu tinggi selama pembelajaran berlangsung memberikan ilmu yang bermanfaat bagi saya salah satunya sebagai mahasiswa yang pernah diajari oleh beliau, kecintaan beliau selama mengabdi sebagai dosen untuk mahasiswannya ditunjukkan melalui keaktifan beliau yang selalu mengusahakan pembelajaran dapat berlangsung tanpa ada kendala dari era daring saat covid-19 sampai dengan luring, bahkan beliau selalu tetap gigih dalam memberikan materi ataupun memberikan kelas pengganti bagi mahasiswanya. Meskipun dari 2020 lalu beliau sudah melakukan cuci darah selama masa pengobatannya sampai April 2023 kemarin, hal ini tidak melunturkan semangatnya dalam memberikan pengabdiannya sebagai dosen di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

Tak hanya menjadi dosen, beliau turut aktif dalam bidang lingkungan sehingga dikenal juga sebagai penggiat lingkungan. Bahkan, beliau juga dinobatkan sebagai Pahlawan Lingkungan pada tahun 2015 silam oleh Pemerintah Kota Surabaya. Adapun salah satu tempat penting bagi bu Shanti yang digunakan untuk menyalurkan rasa cintanya terhadap lingkungan ialah dengan ikut berperan aktif di Bank Sampah Induk Surabaya sendiri. Bank Sampah Induk Surabaya sendiri tentunya memberikan makna luar biasa bagi bu Shanti, karena kecintaannya terhadap lingkungan memberikan semangat bagi beliau dalam menuntaskan penelitiannya di Bank Sampah Induk Surabaya ini hingga Untag Surabaya sendiri memberikan apresiasi berupa dana hibah dalam penelitian yang dilakukan oleh bu Shanti.

Tidak berhenti sampai pada titik itu saja, bu Shanti juga diamanahkan menjadi dosen pembimbing bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi yang mengikuti program MBKM Inisiasi Prodi di BSIS sebagai bentuk dukungannya bagi mahasiswa yang memiliki minat pada lingkungan. Direktur dari BSIS sendiri juga mengatakan pada 11 April 2023, bahwasannya bu Shanti selama masa hidupnya sangat aktif juga antuasias terhadap bidang lingkungan, hal ini ditunjukkan oleh bu Shanti sendiri yang berhasil menjadi dosen pembimbing dari mahasiswa yang terpilih menjadi peserta MBKM di BSIS maupun ikut aktif dalam menabung sampah di BSIS. Hal tersebut beliau lakukan karena kecintaannya terhadap lingkungan sekitar.

Bu Shanti juga senang membuat kerajinan dari olahan sampah lalu menjual hasil karya kerajinannya. Yang mana bu Shanti juga kerap mengabadikan sekaligus mempromosikan kegiatannya di akun Instagram pribadinya yakni @noorshanti, melalui pengolahan sampah menjadi sebuah karya ini nyatanya memberikan dampak bagi masyarakat sekitar. Masyarakat yang ikut serta berkecimpung dalam proses pembuatan kerajinan yang di perjualbelikan oleh beliau memberikan manfaat yang luar biasa, karena dari kegiatan yang bu Shanti lakukan yakni bermodalkan sampah mampu menghasilkan omset hingga 2 juta perbulannya.

Peranan bu Shanti selama menjadi penggiat lingkungan ini patut menjadi inspirasi bagi semua masyarakat terlebih mahasiswa Untag Surabaya, tak hanya sekali dua kali namun berkali-kali bu Shanti diliput oleh berbagai media massa karena gerakan inspiratifnya terhadap lingkungan serta beliau yang pernah berkesempatan menjadi pemateri untuk membedah strategi pengelolaan lingkungan hidup.

Meskipun dengan keadaan kesehatan bu Shanti yang terkadang membaik ataupun menurun, ternyata tidak mengikis semangat beliau untuk masih peduli akan sampah sekitar dengan menyimpan sampah-sampah tersebut lalu beliau donasikan ke BSIS. Tepat di tanggal 14 April 2023 lalu setelah 4 hari kepergian bu Shanti, salah satu keluarga bu Santi menghubungi mahasiswa magang di BSIS untuk mendonasikan sampah lebih dari 20 karung yang berisikan jenis sampah botol minuman kepada Bank Sampah Unit Untag Surabaya untuk disetorkan langsung ke BSIS. Kepedulian bu Shanti sebagai pemerhati lingkungan patut diberi apresiasi, karena beliau tekuni hingga akhir hayatnya.

Oleh: Tiara Del Vienna, Gubernur BEM FISIP Untag Surabaya

Tags artikel