18

Mar

Media Massa di Era Digital: Perubahan, Tantangan, dan Kesempatan

Dulu, mencari berita berarti menunggu koran pagi atau membeli majalah di kios terdekat. Kemunculan radio dan televisi mempercepat arus informasi, memungkinkan masyarakat mengetahui perkembangan terkini tanpa harus menunggu lama. Kini, di era digital, segala informasi tersedia dalam genggaman. Hanya dengan satu klik, kita dapat mengakses berita dari berbagai belahan dunia dalam hitungan detik.

Perkembangan teknologi telah mengubah cara kita mengonsumsi informasi. Media sosial dan platform digital menjadikan distribusi berita lebih cepat dan interaktif. Tidak hanya sebagai penerima informasi, masyarakat kini juga berperan sebagai penyebar berita. Namun, di balik kemudahan ini, tantangan baru muncul, salah satunya adalah penyebaran hoaks yang begitu cepat. Banyak orang menerima dan menyebarkan informasi tanpa memverifikasi kebenarannya, yang pada akhirnya dapat menyesatkan opini publik.

Media konvensional pun menghadapi tantangan besar. Sebelumnya, iklan menjadi sumber utama pendapatan media cetak, tetapi kini banyak perusahaan lebih memilih beriklan melalui platform digital yang menawarkan jangkauan luas dengan biaya lebih efisien. Hal ini menyebabkan banyak media cetak harus beradaptasi dengan beralih ke format digital agar tetap relevan dan mampu bertahan di tengah persaingan industri media yang semakin ketat.

Di sisi lain, era digital juga membuka peluang baru. Kini, siapa saja dapat berkontribusi dalam penyebaran informasi melalui blog, media sosial, atau platform daring lainnya. Jurnalisme independen semakin berkembang, memberikan ruang bagi berbagai perspektif yang sebelumnya jarang mendapat perhatian. Namun, sebagai konsumen informasi, kita harus lebih cermat dalam memilah berita yang akurat dan kredibel agar tidak mudah terjebak dalam arus informasi yang menyesatkan.

Media massa akan terus mengalami perubahan seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi. Digitalisasi memang membawa kemudahan, tetapi juga menuntut kecerdasan dalam menyaring informasi. Oleh karena itu, literasi digital menjadi aspek krusial agar masyarakat dapat memanfaatkan media dengan bijak dan bertanggung jawab. (Rizki Setyo Nugroho)

 

Referensi

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. (2024). Laporan penetrasi internet Indonesia. Diakses pada tanggal 10 Maret 2025, pukul 11.30 WIB. Dari https://survei.apjii.or.id/

Cangara, H. (2008). Pengantar ilmu komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers.

Kementerian Komunikasi dan Informatika. (2023). Laporan hoaks dan disinformasi di Indonesia. Diakses pada tanggal 10 Maret 2025, pukul 10.00 WIB. Dari https://aptika.kominfo.go.id/2023/06/sampai-mei-2023-kominfo-identifikasi-11-642-konten-hoaks/

Nugroho, Y. (2021). Media digital dan tantangan jurnalisme di era disrupsi. Gramedia.