26

Mei

KWU Lingkungan Masuk dalam Kurikulum: Prodi Ilkom Mantapkan Communication for Sustainable Living

Kewirausahaan merupakan salah satu program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang dicetuskan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Selain siap untuk bekerja, mahasiswa didorong mampu membuka peluang usaha setelah lulus sebagai sarjana.

Mengetahui program tersebut, program studi Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya membentuk Tim Kerja Sama Kurikulum (KSK) untuk pengajuan dana hibah pada program KWU berbasis lingkungan. Salah satu tim, Dra. Noorshanti Sumarah, M.I.Kom. memanfaatkan peluang tersebut untuk memulai program KWU berbasis Lingkungan dengan mengajukannya untuk masuk ke kurikulum. Dengan tujuan memantapkan communication for sustainable living dari lingkungan kampus.

“Akhirnya, saat ini KWU berbasis lingkungan sudah masuk kurikulum,” kata Noorshanti yang juga sebagai pegiat lingkungan sejak 2005 ini.

Menurutnya, KWU berbasis lingkungan ini penting terdaftar dalam kurikulum agar isu lingkungan lebih masif digaungkan. Tentunya akan lebih banyak opinion leader seperti para mahasiswa, dosen dan juga masyarakat di sekitar Untag Surabaya yang sadar pentingnya isu lingkungan.
Noorshanti menyampaikan program tersebut diaplikasikan dengan membentuk Bank Sampah Untag Surabaya yang telah dijalankan oleh mahasiswa ilkom.

“Hingga saat ini sudah ada 12 mahasiswa yang terdaftar menjadi pengurus Bank Sampah Untag Surabaya. Mahasiswa tersebut merupakan peserta program MBKM,” kata Opinion Leader Lingkungan Kota Surabaya ini.

Adapun pengurus Bank Sampah Untag Surabaya tersebut terbagi menjadi dua kelompok, yakni enam mahasiswa merupakan pengurus pertama pada akhir tahun 2021. Dan enam mahasiswa lainnya merupakan pengurus yang saat ini (awal tahun 2022) tengah menjabat.

Noorshanti sebagai dosen pendamping lapangan Bank Sampah Untag Surabaya ini menjelaskan para pengurus bertugas mencari nasabah bank sampah. Selama proses tersebut, mahasiswa juga harus mampu mengedukasi calon nasabah tentang kriteria sampah yang bisa dijual dan cara pemilihannya.

“Mahasiswa memberikan pengertian pada masyarakat tentang manfaat sampah dan memilahnya. Selain itu, menyampaikan bahwa sampah yang sudah terpilah memiliki nilai jual yang lebih tinggi di bank sampah,” paparnya.

Pahlawan Lingkungan Kota Surabaya tahun 2015 ini juga menyampaikan pada periode akhir tahun 2021 target nasabah merupakan cafe, warung, dan masyarakat umum di lingkungan Untag Surabaya. Sedangkan target nasabah awal tahun 2022 ini adalah warga perumahan dan juga hotel.

Hingga saat ini keberadaan Bank Sampah Untag Surabaya disambut baik oleh para nasabah. Bahkan kantin-kantin di dalam maupun di luar kampus antusias mengumpulkan dan menjual sampahnya ke bank sampah kampus.

“Menariknya, rata-rata mereka sudah memilah sampahnya saat menjualnya ke Bank Sampah Untag Surabaya,” kata Noorshanti.

Ia berharap dengan masifnya edukasi isu lingkungan dari mahasiswa, dosen, tenaga pendidikan di Untag Surabaya ini memberikan dampak positif yang signifikan pada lingkungan. Sehingga tidak ada lagi timbunan sampah di berbagai tempat yang dapat mencemari lingkungan.

Perlu diketahui tim KSK KWU berbasis lingkungan meliputi Mohammad Insan Ramadhan, S.I.Kom., M.Med.Kom., Drs. Edy Sudaryanto. M.I.Kom., Dra. Noorshanti Sumarah, M.I.Kom., Fitri Norhabiba, S.I.Kom. M.I.Kom., dan Beta Puspitaning Ayodya, S.Sos., MA

Artikel ini telah terbit sebelumnya di https://www.majalahpatriot.id/kwu-berbasis-lingkungan-masuk-dalam-kurikulum-prodi-ilkom-untag-mantapkan-communication-for-sustainable-living/

Tags artikel