08

Jan

Kisah Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untag Surabaya: Belajar Adaptasi di Media

Surabaya – Magang merupakan langkah penting untuk menambah pengalaman professional. Sebagai mahasiswa ilmu komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, saya mendapatkan pengalaman magang di dua tempat yang berbeda, yakni Komuntag dan Tribunnews. Meski keduanya bergerak di bidang jurnalistik, masing-masing memberikan pengalaman yang menurut saya unik.

 

Di Komuntag, saya bertugas menulis artikel tentang kegiatan akademik seperti seminar, workshop, dan acara kampus lainnya. Sebagai media internal, Komuntag berfokus pada membangun branding program studi ilmu komunikasi dan menyampaikan informasi akademik kepada mahasiswa, dosen, dan masyarakat/ proses kerja di sini lebih santai, dengan penekanan pada kolaborasi dan nilai-nilai edukatif.

 

Berbeda dengan Tribunnews, yang dimana tempat saya magang di Solo, Jawa Tengah, adalah media konvensional dengan jangkauan nasional. Saya menulis berita pendidikan untuk portal Tribunnewsmaker.com dan Tribuntrends.com. Ruang lingkup kerja di Tribunnews lebih luas dan menuntut ketepatan waktu karena berita harus segera dipublikasikan. Penulisan di Tribunnews lebih bervariatif, dengan gaya yang menarik perhatian pembaca luas dan memanfaatkan algoritma portal berita untuk menjangkau lebih banyak audiens.

 

Perbedaan utama antara keduanya terletak pada ruang lingkup, gaya kepenulisan, dan target audiens. Komuntag berorientasi pada civitas akademik dengan gaya formal, sementara Tribunnews menyasar pembaca umum dengan gaya yang lebih dinamis dan interaktif. Komuntag lebih fokus pada kegiatan kampus, dan sedangkan Tribunnews meliputi isu nasional hingga internasional.

 

Dari Komuntag, saya belajar pentingnya membangun komunikasi di lingkungan akademik. Di Tribunnews, saya memahami tekanan kerja profesional di media besar. Kedua pengalaman ini tentunya saling melengkapi pemahaman saya tentang dunia jurnalistik dan menjadi bekal berharga untuk karier saya di masa yang akan mendatang.

 

Sebagai jurnalis muda, saya percaya bahwa kemampuan adaptasi di berbagai jenis media adalah kunci sukses. Pengalaman saya di Komuntag dan Tribunnews menunjukkan bahwa memahami audiens dan menyampaikan informasi dengan tepat dapat menjadi nilai tambah yang kuat dalam dunia jurnalistik. Saya berkomitmen untuk terus mengembangkan keahlian ini dan menjadi bagian dari generasi baru yang mampu membawa perubahan positif di bidang komunikasi. (Thoriq)