Jl. Semolowaru no. 45 Surabaya
Jl. Semolowaru no. 45 Surabaya
Jun
Surabaya, 7 Juni 2023 - Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya terus berkomitmen untuk memberikan pengalaman pembelajaran yang kaya kepada mahasiswanya. Pada tanggal 6 Juni 2023, Program Studi Ilmu Komunikasi UNTAG Surabaya mengundang seorang diplomat muda, Audora Dwita Pangestu atau lebih akrab disapa Audi, sebagai narasumber kuliah tamu dalam mata kuliah Komunikasi Internasional yang berjudul "Praktik Komunikasi Internasional dalam Diplomasi" melalui platform Zoom. Kuliah tamu ini membahas peran dan tugas seorang diplomat serta cara pendekatan komunikasi dengan negara yang memiliki budaya yang berbeda.
Meskipun dilakukan secara daring, kuliah tamu tersebut tetap berlangsung dengan semangat yang tinggi. Mahasiswa dari Program Studi Ilmu Komunikasi UNTAG Surabaya cukup antusias menyambut kehadiran Audi yang memiliki pengalaman yang kaya dalam bidang diplomasi, terutama dalam kerja sama eksternal ASEAN.
Pada awal kuliah tamu, Audi memperkenalkan peran dan tugas seorang diplomat. Ia menjelaskan bahwa diplomat bertanggung jawab untuk memperkuat hubungan antara negara-negara di tingkat internasional dan menjembatani perbedaan yang ada. Mereka merupakan perwakilan resmi negara yang ditugaskan untuk membina komunikasi, menjaga kepentingan nasional, dan mempromosikan kerja sama di forum internasional. “Ketika berdiplomasi kita tidak hanya mengedepankan apa yang menjadi interest kita, kita cari jalan tengahnya, karena tidak selalu
pihak satu menerima apa yang jadi keinginan kita, tetapi kita juga harus bisa menerima apa yang menjadi keinginan mereka,” ungkap Audi.
Selain itu, Audi juga membahas pentingnya pemahaman budaya dalam berkomunikasi dengan negara yang memiliki kebudayaan yang berbeda. Ia menekankan bahwa diplomat harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang kebiasaan, budaya, bahasa, dan norma-norma sosial negara tujuan. Dalam konteks ini, pendekatan komunikasi yang tepat dan sensitif terhadap budaya menjadi kunci untuk membangun hubungan yang harmonis antarnegara.
Dalam kuliah tamu tersebut, Audi berbagi pengalaman pribadinya dalam berurusan dengan negara-negara di Asia Tenggara yang memiliki budaya yang kaya dan beragam. Ia memberikan contoh konkret tentang betapa pentingnya pendekatan komunikasi yang sensitif terhadap budaya saat melakukan negosiasi dengan negara asing. Menurutnya, memahami dan menghormati perbedaan budaya tersebut merupakan langkah awal yang esensial dalam membangun pemahaman dan kerja sama yang efektif antara negara-negara. “Kita harus mempertimbangkan ketika kita melakukan komunikasi dan menjalankan tugas-tugas kediplomatan, kita harus memahami konteks sejarah negara tersebut, seperti halnya budaya timur, kita tidak bisa langsung straight forward, kita perlu membangun kepercayaan dan kedekatan, tapi misal dengan negara barat kita bisa pakai penyampaian komunikasi yang straight forward,” kata Audi.
Dalam kuliah tamu tersebut, mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi UNTAG Surabaya aktif berpartisipasi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan menarik seputar diplomasi dan komunikasi antarbudaya. Mereka berdiskusi tentang tantangan yang dihadapi oleh seorang diplomat dalam menghadapi perbedaan bahasa, nilai, dan norma-norma budaya. Mahasiswa juga mengeksplorasi strategi komunikasi yang dapat digunakan untuk membangun hubungan yang harmonis dengan negara-negara dengan budaya yang berbeda.
Dengan berakhirnya kuliah tamu ini, mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi UNTAG Surabaya memiliki pengetahuan yang lebih mendalam tentang kediplomatan dan komunikasi antarbudaya. Mereka siap untuk mengaplikasikan pembelajaran ini dalam konteks dunia nyata dan berkontribusi dalam membangun hubungan yang harmonis antarnegara. (Rizqi Kurniawan)