Jl. Semolowaru no. 45 Surabaya
Jl. Semolowaru no. 45 Surabaya
Mar
Di
era digital saat ini, media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan
sehari-hari. Platform seperti Instagram, TikTok, dan Twitter tidak hanya
memungkinkan kita untuk terhubung dengan teman, tetapi juga memperkenalkan kita
pada tren terbaru. Namun, di balik kemudahan ini, muncul fenomena Fear of
Missing Out (FOMO) atau ketakutan akan ketinggalan sesuatu.
Peran Media Sosial dalam Kehidupan
Generasi Z
Media
sosial itu seru banget. Generasi Z bisa pakai untuk upload foto, ikut tren
TikTok, atau sekadar ngobrol di DM. Sayangnya, menurut Chakrabarti (2024),
media sosial juga bikin kita merasa harus terus online biar nggak ketinggalan
info. Bahkan, ada yang jadi susah menikmati waktu sendiri karena takut ada
sesuatu yang kelewatan. Jadi, media sosial nggak cuma bikin kita terhubung,
tapi kadang juga bikin stres kalau dipakai berlebihan.
Dampak FOMO
FOMO
dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik, diantaranya:
?
Kecemasan dan Stres – Selalu khawatir tertinggal
tren bisa meningkatkan tekanan emosional.
?
Kegelisahan Berlebihan – Terlalu fokus pada
aktivitas orang lain dapat mengganggu kehidupan sehari-hari.
?
Perasaan Rendah Diri – Membandingkan diri dengan
orang lain di media sosial dapat menurunkan rasa percaya diri.
?
Depresi – Jika terus berlanjut, FOMO dapat
menyebabkan perasaan sedih berkepanjangan dan kehilangan minat.
Cara Mengatasi
FOMO
?
Batasi Waktu di Media Sosial – Kurangi paparan
agar tidak merasa tertekan.
?
Pilih Tren yang Sesuai – Tidak semua tren perlu
diikuti.
?
Fokus pada Kehidupan Nyata – Nikmati momen tanpa
harus membagikannya ke media sosial.
?
Sadar akan Realitas Digital – Ingat bahwa apa
yang terlihat di media sosial tidak selalu mencerminkan kenyataan.
Apakah Kita
Harus Selalu Mengikuti Tren?
Tidak selalu. Penting untuk mengenali bahwa tidak
semua tren sesuai untuk setiap individu. Mengikuti tren tanpa pertimbangan
dapat menyebabkan stres dan kehilangan jati diri. Sebaliknya, memilih tren yang
sesuai dengan minat dan nilai pribadi dapat meningkatkan kesejahteraan dan
kepuasan diri.
Kesimpulan
FOMO adalah fenomena yang semakin umum di era media
sosial, terutama di kalangan Generasi Z. Meskipun media sosial dapat memberikan
manfaat dalam hal koneksi dan informasi, penggunaannya yang berlebihan dapat
menimbulkan kecemasan dan tekanan sosial. Oleh karena itu, penting untuk
mengelola penggunaan media sosial secara bijak, memilih tren yang sesuai, dan
lebih fokus pada kehidupan nyata agar tetap bahagia tanpa harus selalu merasa
tertinggal. (Jingga Jingga)
Sumber
Referensi
Safitri, D., Roosyidah, A., & Wijaya, S. (2024).
Perilaku Fear of Missing Out (FoMO) Pada Gaya Hidup Generasi Z di Media Sosial.
In Prosiding Seminar Nasional Ilmu Ilmu Sosial (SNIIS) (Vol. 3, pp. 1051-1061).
https://proceeding.unesa.ac.id/index.php/sniis/article/view/3849
Sari, R. P. (n.d.). Gen Z Wajib Tahu: Dampak Fomo, Yolo, Fopo Dan Cara Atasinya.
Digital Citizenship Indonesia. https://digitalcitizenship.id/tips-trik/dampak-fomo-yolo-fopo#google_vignette