Jl. Semolowaru no. 45 Surabaya
Jl. Semolowaru no. 45 Surabaya
Jun
Surabaya – Mahasiswa MICE Kelas D dari Program Studi
Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya sukses menyelenggarakan
seminar bertajuk “Gen Z Fashion Preneur: Revive Local, Reinvent Style”. Acara
ini berlangsung pada Kamis (12/06) di Gedung Graha Wiyata, Lantai 9, dan
menjadi ruang inspiratif bagi generasi muda untuk membangkitkan potensi fashion
lokal melalui pendekatan yang modern dan inovatif.
Seminar ini menghadirkan dua narasumber yang
membagikan pengalaman dan pandangan mereka mengenai industri fashion. Salah
satu narasumber yang turut hadir adalah Diego Suwele Bakari, Runner Up Putera
Batik Nusantara 2024. Dalam sesi paparannya, Diego membagikan perjalanan
kariernya di dunia modelling profesional dan public speaking, hingga akhirnya
lolos seleksi Putera Batik Nusantara. Ia juga menekankan pentingnya menjadi
pribadi yang profesional dalam setiap langkah karier.
“Kita harus memiliki 5B, yaitu Brain, Beauty,
Behavior, Brave, dan Business. Selain itu, penting juga untuk melakukan
personal branding, dimulai dari mengenal diri sendiri, berpenampilan menarik,
konsisten, memiliki karakter yang kuat, hingga mampu membaca peluang. Dan yang
paling penting adalah Trust Your Self, karena tanpa kepercayaan diri, semua hal
tidak akan berjalan dengan lancar,” ungkap Diego di hadapan peserta seminar.
Menjelang akhir sesi talk show, Diego sempat melempar
pertanyaan reflektif kepada audiens mengenai kesalahan terbesarnya sebagai
finalis Putera Batik Nusantara. Ia juga memberi edukasi singkat tentang pakaian
batik yang dikenakannya saat itu. “Kenapa bukan batik? Ada yang tahu? Karena
tidak dicanting. Baju batik asli itu dilukis dengan canting atau dicap, bukan
sekadar bermotif batik,” jelasnya menutup sesi dengan penuh semangat.
Melalui seminar ini, mahasiswa tidak hanya memperoleh
inspirasi tetapi juga wawasan praktis seputar dunia fashionpreneur. Kegiatan
ini menjadi wujud nyata kolaborasi antara kreativitas, budaya lokal, dan
semangat Gen Z dalam menghadirkan inovasi yang berakar pada identitas bangsa.
(Rizki Setyo Nugroho)