24

Jun

Seminar Gen Z Fashion Preuner Mengangkat Tema Revive Local, Reinvent Style

Surabaya – Mahasiswa MICE Kelas D dari Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya sukses menyelenggarakan seminar bertajuk “Gen Z Fashion Preneur: Revive Local, Reinvent Style”. Acara ini berlangsung pada Kamis (12/06) di Gedung Graha Wiyata, Lantai 9, dan menjadi ruang inspiratif bagi generasi muda untuk membangkitkan potensi fashion lokal melalui pendekatan yang modern dan inovatif.

 

Seminar ini menghadirkan dua narasumber yang membagikan pengalaman dan pandangan mereka mengenai industri fashion. Salah satu narasumber yang turut hadir adalah Diego Suwele Bakari, Runner Up Putera Batik Nusantara 2024. Dalam sesi paparannya, Diego membagikan perjalanan kariernya di dunia modelling profesional dan public speaking, hingga akhirnya lolos seleksi Putera Batik Nusantara. Ia juga menekankan pentingnya menjadi pribadi yang profesional dalam setiap langkah karier.

 

“Kita harus memiliki 5B, yaitu Brain, Beauty, Behavior, Brave, dan Business. Selain itu, penting juga untuk melakukan personal branding, dimulai dari mengenal diri sendiri, berpenampilan menarik, konsisten, memiliki karakter yang kuat, hingga mampu membaca peluang. Dan yang paling penting adalah Trust Your Self, karena tanpa kepercayaan diri, semua hal tidak akan berjalan dengan lancar,” ungkap Diego di hadapan peserta seminar.

 

Menjelang akhir sesi talk show, Diego sempat melempar pertanyaan reflektif kepada audiens mengenai kesalahan terbesarnya sebagai finalis Putera Batik Nusantara. Ia juga memberi edukasi singkat tentang pakaian batik yang dikenakannya saat itu. “Kenapa bukan batik? Ada yang tahu? Karena tidak dicanting. Baju batik asli itu dilukis dengan canting atau dicap, bukan sekadar bermotif batik,” jelasnya menutup sesi dengan penuh semangat.

 

Melalui seminar ini, mahasiswa tidak hanya memperoleh inspirasi tetapi juga wawasan praktis seputar dunia fashionpreneur. Kegiatan ini menjadi wujud nyata kolaborasi antara kreativitas, budaya lokal, dan semangat Gen Z dalam menghadirkan inovasi yang berakar pada identitas bangsa. (Rizki Setyo Nugroho)