10

Feb

UJIAN SKRIPSI DI MASA PANDEMI COVID-19

Rosita Roseline bersama para penguji skripsi: Drs. Jupriono, M.Si, Hamim, S.Sos, M.I.Kom, dan Dr. Teguh Priyo Sadono  pasca pelaksanaan sidang secara daring

Surabaya, Februari 2021— Pandemi Covid-19 yang merebak di Indonesia sejak awal Maret 2020 belum mereda, bahkan mengalami peningkatan yang signifikan dalam satu bulan terakhir. Keadaan ini menjadi tantangan besar bagi mahasiswa tingkat akhir Prodi Ilmu Komunikasi, Fakutas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dalam proses pengerjaan skripsi.

Beberapa tantangan yang dihadapi adalah pertama, dari segi penggumpulan data primer. Pada sebagian penelitian di bidang Ilmu Komunikasi, data primer diperoleh dari data lapangan, seperti wawancara, diskusi kelompok terarah (focus group discussion) dan observasi. Karena kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berkala Besar) tidak memungkinkan melakukan hal tersebut. Tantangan kedua, kegiatan konsultasi dengan dosen pembimbing juga beralih menggunakan metode daring. Tantangan ketiga, urusan perijinan dan administrasi penelitian yang juga beralih secara daring, yang mana mahasiswa harus aktif mencari informasi terkait prosedur administrasi secara daring.

Tentu tantangan ini tidak hanya dihadapi oleh mahasiswa semata. Dosen pembimbing pun mengalami tantangan yang sama,  di tengah kesibukan  melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi: pendidikan, penelitian dan pengabdian juga melakukan upaya adaptasi untuk dapat membimbing mahasiswa secara optimal. Dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi seperti email, grup whatsapp dan videoconfrence dilakukan  agar komunikasi antara mahasiswa dan dosen pembimbing dapat berjalan lancar.

Puji Tuhan, pada 22-23 Januari 2021, sebanyak 39 mahasiswa mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi, FISIP, Untag Surabaya telah mempertanggungjawabkan hasil penelitian kepada penguji. Sidang dilaksanakan secara daring melalui aplikasi videoconference. Adapun prosedur pelaksanaan ujian telah disosialiasikan kepada mahasiswa peserta sidang serta dosen penguji sebelum pelaksanaan ujian.

Aditya Danumaya, S.I.Kom, selaku Asisten Lab. Prodi Ilmu Komunikasi yang bertugas mengatur teknis pelaksanaan sidang secara daring mengatakan  bahwa sidang berjalan dengan lancar: “Pelaksanaan ujian skripsi tak ada kendala berarti, karena baik dosen penguji dan mahasiswa telah memahami teknis pelaksanaannya. Bahkan lebih lancar dari pelaksanaan semester lalu.”  Tiap mahasiswa melaksanakan presentasi selama 10 menit, dan 30 menit  digunakan untuk tanya jawab oleh para penguji.

Salah satu peserta ujian skripsi, Rosita Roseline mengungkapkan pengalamannya selama menyusun skripsi dan melaksanakan ujian. “Rencananya penggumpulan data saya laksanakan melalui wawancara mendalam dan diskusi kelompok terarah, namun dosen pembimbing menyarankan untuk melalui daring, mengingat kebijakan PSBB. Wawancara secara individu lancar  melalui daring, tetapi untuk pelaksanaan diskusi kelompok terarah, saya harus ekstra berkomunikasi dengan semua informan untuk menentukan jadwal. Karena pekerjaan informan beragam; ada yang masih berstatus mahasiswa, pekerja seni, pekerja swasta. Sehingga sulit menentukan jam dan hari yang tepat.”  

Sedangkan untuk pelaksanaan ujian Rosita mengungkapkan,“ujian skripsi kemarin alhamdulillah berjalan lancar, meskipun sempat sedikit terkendala aplikasi zoom yang digunakan. Masukkan dari penguji alhamdulillah sangat positif, bahkan skripsi saya dinilai menarik dan mampu menunjukkan benang merah penelitian. Hanya ada sedikit revisi pada judul. Teman kantor juga banyak memberi dukungan. Meski sebelumnya saya sangat deg-deg an.”

Ujian skripsi menjadi hal yang amat penting dalam tahapan perjalanan akademik mahasiswa. Mahasiswa sebagai akademisi dituntut untuk dapat mempertanggungjawabkan seluruh rangkaian proses penelitian. Bagaimana ketepatan pemilihan masalah, kebaruan gap penelitian, pemilihan teori, pengunaan metode, hingga ketajaman analisis yang digunakan. Oleh karena itu dalam ujian, para penguji mengevaluasi apakah sebuah penelitian dinyatakan layak atau tidak, juga memberikan rekomendasi perbaikan yang substansial bagi perbaikan skripsi mahasiswa.

Ketua Prodi Ilmu Komunikasi, FISIP, Untag Surabaya, A.A.I Prihandari Satvikadewi, S.Sos. M.Med.Kom mengungkapkan apresiasi yang tinggi kepada mahasiswa dan dosen pembimbing atas pelaksanaan sidang ini: “Alhamdulillah, seperti semester lalu, sidang skripsi daring semester ini berjalan dengan lancar. Pandemi ini membawa kultur baru dalam proses pembimbingan. Karena seluruhnya dilaksanakan online. Saya sangat mengapresiasi daya adaptasi mahasiswa dan dosen dalam menyikapi situasi ini. Sehingga pelaksanaan seluruhnya bisa optimal.”

Penulis: Herlina K.