10

Apr

Sinema Sebagai Bahasa: Menyingkap Makna Komunikasi dalam Film Inside Out

Komunikasi adalah bagian penting dalam kehidupan, termasuk dalam dunia film. Di era yang semakin dipenuhi oleh visual, film bukan hanya sekadar bentuk hiburan, melainkan adalah salah satu bentuk sarana komunikasi yang kuat. Melalui gambar, suara, alur cerita, dan pendekatan karakter, film juga menyampaikan emosi, gagasan, dan perspektif yang mendalam. Film juga menjadi media yang menghubungkan manusia dari berbagai budaya dan generasi, menjadikannya bahasa universal yang dapat dipahami oleh khalayak luas.

          Salah satu film yang berhasil menggambarkan kompleksitas komunikasi emosional adalah Inside Out (2015) dari Pixar Animation Studios. Film ini menampilkan lima emosi utama dalam diri Riley—Joy (Kebahagiaan), Sadness (Kesedihan), Anger (Kemarahan), Fear (Ketakutan), dan Disgust (Jijik)—yang secara tidak langsung berkomunikasi satu sama lain dan memengaruhi cara Riley menghadapi perubahan besar dalam hidupnya. Melalui perjalanan emosionalnya, film ini menunjukkan bagaimana komunikasi intrapersonal terjadi dalam diri seseorang dan bagaimana komunikasi interpersonal berperan dalam membangun hubungan sosial. Riley yang kesulitan mengungkapkan perasaannya kepada orang tua menggambarkan betapa pentingnya komunikasi yang jujur dalam menciptakan pemahaman dan kedekatan emosional. Selain dialog, Inside Out juga mengandalkan komunikasi nonverbal, seperti ekspresi wajah, warna, dan bahasa tubuh, untuk menyampaikan pesan emosionalnya dengan kuat. Keseluruhan film ini mengajarkan bahwa memahami dan mengekspresikan emosi dengan baik merupakan kunci utama dalam membangun hubungan yang sehat dan harmonis dengan orang lain.[1]  (Diego)

Referensi :

Mustofa, M. B. (2022). Fungsi Komunikasi Massa Dalam Film. AT-TAWASUL, 2(1), 1-8.

Ramadhani, D. A. R. K., & Haryanti, Y. (2018). Emosi Dasar Dalam Film (Studi Analisa Semiotika dalam Film Animasi “Inside Out”) (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).


penulisnya siapa?