Jl. Semolowaru no. 45 Surabaya
Jl. Semolowaru no. 45 Surabaya
Nov
Prodi Ilmu Komunikasi Untag Surabaya terus berkomitmen untuk menjalankan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), salah satunya adalah program Matching Fund. Program ini dirancang untuk meningkatkan manfaat pengembangan ilmu dan teknologi di perguruan tinggi agar sesuai dengan kebutuhan dan pemecahan permasalahan di dunia usaha dan dunia industri (DUDI) serta masyarakat. Pelaksanaan Matching Fund 2021 ada di Desa Minggirsari, Kabupaten Blitar. Kelompok sasaran dari program ini antara lain adalah karang taruna dan KIM (kelompok informasi masyarakat). Dalam kegiatan tersebut Prodi Ilkom memilih mahasiswa semester 5 sebanyak 11 anak dan pelaksanaannya dibagi menjadi 2 grup. Grup pertama melaksanakan program ini pada tanggal 2-3 Oktober dan grup kedua pada tanggal 6-7 November.
Sebelum pelaksanaan, mahasiswa diberikan pengarahan dan pembekalan dari dosen pendamping untuk memberikan pelatihan kepada warga. Materi pelatihan dan rundown disusun oleh teman-teman mahasiswa Ilmu Komunikasi sesuai arahan dari dosen PIC program Matching Fund, yaitu Eddy Wahyudi, SH., M.Si. Materi yang disampaikan oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi adalah materi mengenai content creator dan pemanfaatan media sosial.
Dalam pelaksanaannya, grup pertama melakukan pencarian informasi dan membuat rumusan masalah mengenai karakteristik calon audiens. Lalu mahasiswa juga memberi materi mengenai literasi digital sebagai tahap pengenalan. Sedangkan grup kedua memberikan materi dan pemahaman mengenai content creator, cara penulisan caption yang mengandung 5 W+1 H, dan pelatihan pengambilan gambar Setelah materi selesai lalu audiens akan diminta untuk melakukan praktek.
Berdasarkan keterangan dari Arief Rachman Susilo sebagai salah satu mahasiswa yang berkesempatan mengikuti program ini, audiens memberikan respon positif materi yg disampaikan. Namun karena memang masih di pedesaan dan anggota karang taruna yang sebagian besar masih duduk dibangku SMP dan SMA, diperlukan penggunakan kata-kata yang universal dan mudah dipahami. Arief juga mengaku mendapatkan banyak ilmu selama pelaksanaan matching fund. “Banyak sih yang kita dapat, yang aku pahami setelah melaksanakan matching fund itu lebih gimana kita saling sharing ilmu, kita jadi paham pandangan berbeda mengenai content creator di desa itu gimana, kita punya relasi baru, dapat ilmu baru juga dari hasil sharing dengan Kartar, KIM hingga Kepala desa nya. Hasil dari kegiatan tersebut akan dijadikan luaran berupa buku literasi digital, artikel dan video highlight” jelas Arief.