10

Apr

Kuliah Tamu Prodi Ilmu Komunikasi dengan Department of Communication Arts Walailak University

Surabaya – Prodi Ilmu Komunikasi Fisip Untag Surabaya menyelenggarakan kegiatan kuliah tamu yang berkolaborasi dengan Department of Communication Arts Walailak University. Kelas kolaborasi ini mengangkat tema “Thailand Media Landscape”, pada Kamis (13/03) di Q210 Graha Prof. Roeslan Abdulgani Untag Surabaya. Kuliah tamu ini diisi oleh Dr. Attanan Tachopisalwong beliau adalah Teaching Department of Communication Arts Walailak University, beliau juga sebagai koordinator magang di universitas tersebut. Acara ini dipandu oleh salah satu dosen ilmu komunikasi yaitu Amalia Nurul Muthmainnah, S.I.Kom., MA, yang dihadiri oleh Doan Whidiandono, S.Sos., M.I.Kom serta mahasiswa ilmu komunikasi  dari kelas Komunikasi Internasional kelas G & H.

Pada kesempatan tersebut narasumber menjelaskan banyak perubahan yang cukup signifikan pada media yang ada di Thailand, seperti perubahan dari TV analog ke TV digital. Di tahun 2014 Thailand mempunyai 28 channel TV dan sekarang tinggal 18 saja salah satu penyebabnya adalah pemecatan karyawan media. Influencer yang ada di Indonesia lebih banyak daripada influencer yang ada di Thailand, karena mereka mempunyai lingkup yang lebih kecil.

Pada media Thailand mempunyai tiga kategori yaitu news, family dan pet, jadi ada beberapa influencer yang khusus memberitakan apa yang terjadi secara singkat baik menggunakan tulisan atau audio, ada yang khusus membuat konten tentang family contohnya seperti kegiatan sehari – hari, serta konten tentang hewan peliharaan yang sedang trend di Thailand khususnya hewan anjing. Narasumber juga menjelaskan bahwa platform terpopuler di Thailand Facebook memimpin dengan presentasi pengguna 33,4% diikuti oleh Tiktok dengan 28,5% dan LINE dengan 14,4%. Sementara itu, streaming terus menguat terutama  pada tahun 2024 ketika Thailand memproduksi konten yang bekerja sama dengan platform streaming internasional dan meraih kesuksesan global. Kebanyakan masyarakat Thailand lebih banyak nonton streaming daripada tv konvensional dan sama juga banyak belanja melalui media sosial. Berkomunikasi dengan orang Thailand akan lebih fast respon jika menggunakan LINE daripada menggunakan WhatsApp, karena orang Thailand lebih banyak yang menggunakan aplikasi LINE.

Adapun tantangan yang dihadapi indutrsi media Thailand adalah peran konten creator dan influencer yang bersaing untuk mendapatkan perhatian konsumen, bersamaan dengan konsumsi berita melalui media sosial. Hal ini berdampak besar pada media tradisional seperti TV digital, yang padq tahun 2024 banyak saluran yang merestrukturisasi organisasi mereka dan memberhentikan karyawan untuk mengatasi pendapatan iklan yang terus menurun, kondisi ekonomi negara dan semakin populernya konsumsi konten melalui media sosial dan streaming. Acara dilanjutkan dengan sesi tanya oleh beberapa mahasiswa dan ditutup dengan sesi foto bersama. (Alfina Sutanti)

Source: Komuntag