15

Sept

DORONG PELESTARIAN BUDAYA LOKAL, KENALKAN PODCAST PADA PELAKU BUDAYA TRADISIONAL SARONEN

Pandemi Covid-19 yang sudah hampir setahun terjadi di Indonesia membuat berbagai bidang harus dapat beradaptasi. Dilarangnya kerumunan orang menjadi sebuah permasalahan khususnya pada pelaku budaya seni Saronen. Saronen merupakan musik khas Madura yang terdiri dari sembilan instrumen yang khas, dan disesuaikan dengan filosofi Islam. Pada hari Kamis 5 Agustus 2021, Mohammad Insan Romadhan datang mengunjungi Paguyuban Musik Saronen di Sumenep, Madura. Insan yang merupakan dosen Ilmu Komunikasi Untag Surabaya datang dengan tujuan memperkenalkan podcast pada pelaku budaya tradisional saronen.

Pelaku budaya Saronen mengalami masalah yang berkaitan dengan sepinya pertunjukan atau panggung musik di Madura. Menurut Moyu selaku Ketua Kelompok Seni Musik Saronen, jika biasanya pemerintah daerah dan kabupaten biasa mengadakan acara festival, sekarang Saronen hanya mengisi acara nikahan saja. Itupun di acara tersebut ada hiburan musiknya. Kondisi pandemi ini membuat mereka seakan menghadapi permasalahan ganda. Pertama sebelum adanya pandemi Covid-19, pelaku seni budaya tradisional saronen ini sudah cukup susah payah untuk mengangkat budaya tradisonal ini agar tetap eksis di tengah gempuran budaya-budaya luar negeri.

Untuk mengatasi permasalah tersebut diperlukan sebuah media yang dapat menjaga eksistensi musik Saronen, yaitu podcast. Dengan podcast, kelompok pelaku budaya Saronen dapat memperkenalkan apa itu Saronen ke khalayak yang lebih luas termasuk anak muda. Konten-kontennya juga akan beragam mulai dari konten narasi hingga konten bermain musik.