Jl. Semolowaru no. 45 Surabaya
Jl. Semolowaru no. 45 Surabaya
Jun
Surabaya — Swaralanda Festival yang digelar
oleh kelas MICE E dari Program Studi Ilmu Komunikasi UNTAG Surabaya berhasil
mencuri perhatian pada Sabtu lalu di Gedung Barat Alun-Alun Surabaya. Acara ini
merupakan bagian dari praktikum mata kuliah MICE (Meeting, Incentive,
Convention, and Exhibition) yang dibimbing oleh Drs. Widiyatmo Ekoputro, MA.
selaku dosen pengampu mata kuliah tersebut.
Festival musik ini
menghadirkan lomba band yang diikuti oleh tujuh grup band dari berbagai SMA dan
SMK. Dimulai sejak pukul 10.00 pagi hingga 19.00 malam, acara berjalan dengan
lancar dan penuh semangat berkat kekompakan serta sinergi panitia yang solid.
Selain kompetisi, para pengunjung juga mendapatkan pengalaman berharga melalui
sesi talk show bersama Edi Hazt, seorang produser musik sekaligus pemilik Nada
Musika Studio. Dalam talk show nya, Edi membagikan wawasan
inspiratif tentang “Musik sebagai Karir Masa Depan.” Edi juga didampingi Dendy
Wijaya, musisi sekaligus pendiri Altrock Anthem Surabaya dan pemilik Studio 29,
yang turut menjadi juri lomba band.
Suasana festival semakin hidup dengan
penampilan spesial dari guest star, yaitu “When You Can’t Breath” dan ChaosX,
yang berhasil membakar semangat penonton. Setelah melalui proses penjurian yang
ketat, band Mata Panah dinobatkan sebagai juara pertama, sementara Up & In
dan Ninesix meraih posisi kedua dan ketiga.
Iqbal, ketua pelaksana acara, mengungkapkan
kebanggaannya, “Saya berharap para pemenang dapat menjadi bibit unggul dalam
dunia musik Indonesia. Terima kasih atas kepercayaan menjadi ketua pelaksana
Swaralanda Festival.” Acara kemudian ditutup dengan penampilan enerjik dari UKM
Musik UNTAG Surabaya yang menyisakan kesan mendalam bagi seluruh peserta dan
penonton.
Swaralanda Festival bukan hanya menjadi ajang
kompetisi musik, tapi juga wadah kolaborasi positif antara mahasiswa dan
pelajar muda untuk mengembangkan bakat serta semangat berkarya di dunia musik.
Acara ini membuktikan bahwa dengan kerja keras dan kekompakan, generasi muda
mampu menciptakan momen yang berharga dan menginspirasi. (Alfina Sutanti)