14

Mar

Dampak Budaya Pop terhadap Pembentukan Identitas Generasi Muda

Budaya pop yang meliputi musik, film dan media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan generasi muda saat ini. Kehadirannya tidak hanya menghibur, tetapi juga mempengaruhi cara berpikir, berperilaku, dan membentuk identitas mereka. Dalam era digital ini, generasi muda dapat dengan mudah mengakses beragam konten budaya pop yang mempengaruhi pandangan hidup mereka.

Salah satu contoh nyata adalah bagaimana film dan musik dapat menciptakan ikatan emosional yang kuat. Karakter – karakter dalam film baik itu heroik atau kompleks, sering kali dijadikan panutan oleh banyak remaja. Mereka tak hanya mengagumi aksi atau penampilan, tetapi juga menyerap nilai – nilai yang disampaikan. Misalnya, film superhero mengajarkan tentang keberanian, keadilan dan tanggung jawab sementara film drama atau romansa bisa mengajak mereka untuk merefleksikan hubungan sosial dan perasaan mereka.

Di sisi lain, musik juga memiliki kekuatan luar biasa dalam membentuk identitas. Setiap genre musik mulai dari pop, rock, hingga rap memiliki ciri khas yang dapat mencerminkan nilai dan apresiasi tertentu. Generasi muda cenderung memilih genre yang sesuai dengan perasaan dan pandangan mereka terhadap dunia . Musik menjadi bahasa universal yang yang menyatukan mereka dalam komunitas yang lebih besar, sekaligus mengekspresikan perasaan dan identitas diri.

Meskipun budaya pop dapat memberikan pengaruh positif dan menawarkan nilai –

 

nilai kreatif  dan kebebasan berekspresi tidak jarang hal ini juga memicu masala. Kadang – kadang standar kecantikan atau gaya hidup yang diperkenalkan oleh budaya pop dapat menimbulkan tekanan sosial, menyebabkan ketidakamanan diri dan memperburuk isu kesehatan mental di kalangan remaja.

Pada akhirnya budaya pop merupakan pedang bermata dua. Sebagai alat pembentuk identitas, hal tersebut memberi peluang untuk ekspresi diri yang telah terbuka dan inklusif. Namun, kita juga perlu waspada terhadap dampak negatifnya, agar generasi muda tetap mampu memfilter dan memilih mana yang sesuai dengan nilai – nilai positif yang ingin mereka pegang dalam kehidupan. (Alfina Sutanti)

Referensi

Deocta, N. S. (2024). Analisis Pengaruh Budaya Populer terhadap Kepribadian Remaja                                di Indonesia.Lebah,18(1), 19-27. https://www.plus62.isha.or.id/index.php/abdimas/article/view/236

Fatimah, F., & Rahma, S. A. (2025). Pengaruh Budaya Pop Global Terhadap Nilai dan Identitas   Generasi Z pada Masa Kini. CENDEKIA: Jurnal Ilmu Sosial, Bahasa dan Pendidikan, 5(1), 273-285. https://prin.or.id/index.php/cendikia/article/view/3526

Valenciana, C., & Pudjibudojo, J. K. K. (2022). Korean Wave; Fenomena budaya pop Korea pada remaja milenial di Indonesia. Jurnal Diversita, 8(2), 205-214. https://ojs.uma.ac.id/index.php/diversita/article/view/6989