Jl. Semolowaru no. 45 Surabaya
Jl. Semolowaru no. 45 Surabaya
Mar
Budaya pop yang meliputi musik, film dan media
sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan generasi muda saat
ini. Kehadirannya tidak hanya menghibur, tetapi juga mempengaruhi cara
berpikir, berperilaku, dan membentuk identitas mereka. Dalam era digital ini,
generasi muda dapat dengan mudah mengakses beragam konten budaya pop yang
mempengaruhi pandangan hidup mereka.
Salah satu contoh nyata adalah bagaimana film
dan musik dapat menciptakan ikatan emosional yang kuat. Karakter – karakter
dalam film baik itu heroik atau kompleks, sering kali dijadikan panutan oleh
banyak remaja. Mereka tak hanya mengagumi aksi atau penampilan, tetapi juga
menyerap nilai – nilai yang disampaikan. Misalnya, film superhero mengajarkan
tentang keberanian, keadilan dan tanggung jawab sementara film drama atau
romansa bisa mengajak mereka untuk merefleksikan hubungan sosial dan perasaan
mereka.
Di sisi lain, musik juga memiliki kekuatan luar
biasa dalam membentuk identitas. Setiap genre musik mulai dari pop, rock,
hingga rap memiliki ciri khas yang dapat mencerminkan nilai dan apresiasi
tertentu. Generasi muda cenderung memilih genre yang sesuai dengan perasaan dan
pandangan mereka terhadap dunia . Musik menjadi bahasa universal yang yang
menyatukan mereka dalam komunitas yang lebih besar, sekaligus mengekspresikan
perasaan dan identitas diri.
Meskipun budaya pop dapat memberikan pengaruh
positif dan menawarkan nilai –
nilai kreatif
dan kebebasan berekspresi tidak jarang hal ini juga memicu masala.
Kadang – kadang standar kecantikan atau gaya hidup yang diperkenalkan oleh
budaya pop dapat menimbulkan tekanan sosial, menyebabkan ketidakamanan diri dan
memperburuk isu kesehatan mental di kalangan remaja.
Pada akhirnya budaya pop merupakan pedang
bermata dua. Sebagai alat pembentuk identitas, hal tersebut memberi peluang
untuk ekspresi diri yang telah terbuka dan inklusif. Namun, kita juga perlu
waspada terhadap dampak negatifnya, agar generasi muda tetap mampu memfilter
dan memilih mana yang sesuai dengan nilai – nilai positif yang ingin mereka
pegang dalam kehidupan. (Alfina Sutanti)
Referensi
Deocta, N. S. (2024). Analisis Pengaruh Budaya Populer terhadap
Kepribadian Remaja di Indonesia.Lebah,18(1), 19-27. https://www.plus62.isha.or.id/index.php/abdimas/article/view/236
Fatimah, F., & Rahma, S. A. (2025). Pengaruh Budaya Pop Global
Terhadap Nilai dan Identitas Generasi Z
pada Masa Kini. CENDEKIA: Jurnal Ilmu
Sosial, Bahasa dan Pendidikan, 5(1),
273-285. https://prin.or.id/index.php/cendikia/article/view/3526
Valenciana, C., & Pudjibudojo, J. K. K. (2022). Korean Wave;
Fenomena budaya pop Korea pada remaja milenial di Indonesia. Jurnal Diversita, 8(2), 205-214. https://ojs.uma.ac.id/index.php/diversita/article/view/6989