06

Jun

Peranan Platform Pembelajaran Elitag dalam Kuliah Daring

 

Surabaya, Mei 2020—Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untag Surabaya melaksanakan kegiatan sosialisasi pengunaan aplikasi pembelajaran E-Learning Untag Surabaya (Elitag) melalui aplikasi teleconfrence pada 12 Mei 2020.  Elsen Ronando, S.Si., M.Si., M.Sc., Dosen Prodi Informatika,  Fakultas Teknik  yang juga merupakan koordinator dari e-learning Untag Surabaya menjadi narasumber dalam kegiatan ini. Antusiasme peserta sangat tinggi, tak kurang dari 105 orang berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Virus COVID-19 yang tengah mewabah di Indonesia sejak pertengahan bulan Maret lalu, menyebabkan pemerintah dengan cepat mengambil sebuah tindakan agar virus tersebut tidak semakin menyebar. Pembelajaran jarak jauh mulai diterapkan oleh seluruh institusi pendidikan mulai dari tingkat TK hingga Universitas pada pertengahan bulan Maret lalu. Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya merupakan salah satu kampus yang juga menerapkan pembelajaran jarak jauh. Sistem pembelajaran jarak jauh demikian membutuhkan infrastruktur pendukung. Elitag merupakan salah satu aplikasi yang dibuat untuk mendukung proses pembelajaran jarak jauh yang dimiliki Untag Surabaya.

Narasumber menuturkan bahwa Elitag sebenarnya telah dikembangkan sejak tahun 2018 namun tim Elitag pada saat itu belum mempunyai platform resmi. Sehingga, mengakibatkan para mahasiswa harus menggunakan aplikasi Edmodo dan Google Meet saat hendak melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Akan tetapi, setelah dilakukan evaluasi ternyata kedua aplikasi tersebut memiliki sebuah kelemahan dimana dosen tidak dapat memantau aktivitas mahasiswanya sehingga, tim e-learning Untag Surabaya mulai berusaha mempelajari bagaimana cara menciptakan platform dengan melakukan studi banding terlebih dulu ke beberapa universitas di Yogyakarta dan juga univeritas di Surabaya salah satunya adalah Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS). Perlu diketahui, bahwa Elitag sendiri adalah salah satu platform pembelajaran yang dianjurkan dan telah terdaftar oleh DIKTI.

 Berkaitan dengan cara pengoperasian Elitag, narasumber memaparkan bahwa saat mahasiswa hendak login tidak perlu menggunakan username dan juga password melainkan cukup dengan menggunakan akun gmail saja maka mahasiswa akan otomatis memasuki platform Elitag. Karena, sebenarnya username dan password hanya dapat digunakan oleh seorang mahasiswa yang telah menggunakannya sejak lama. “Akun gmail yang dibutuhkan juga hanya boleh satu, tidak bisa lebih, jika tidak, mata kuliah yang hendak dicari tidak dapat ditemukan.” imbuhnya.

Tidak hanya cara untuk login, namun juga ada beberapa macam cara yang dipraktikkan oleh narasumber terkait penggunaan platform pembelajaran Elitag, di antaranya adalah tahap mengubah password yang hanya dapat dilakukan dengan juga mengganti password akun gmail, menambah foto profil, mencari dan mendaftar kursus yang ada pada kelas, dan lain-lain.

Narasumber juga menambahkan bahwa sebenarnya, aplikasi pembelajaran yang bernama Elitag ini mengizinkan para mahasiswa untuk mengunggah file hingga sebesar 20GB. Akan tetapi, jika saat mahasiswa hendak mengunggah file muncul maksimal hanya sebesar 1kb. Hal itu adalah karena aturan yang telah ditentukan oleh dosen. Karena, pada dasarnya dosen dapat menyunting apapun yang ada di sistem aplikasi pembelajaran Elitag dan juga perlu kita ketahui bahwa segala macam aktivitas yang dilakukan oleh dosen maupun mahasiswa yang dilakukan di Elitag akan terekam. Sehingga mahasiswa dapat tetap membaca chat (interaksi) yang telah dilakukan oleh dosen dan mahasiswa dalam waktu tertentu.

Penulis: Victoria Angelina C. P.

Editor: Herlina K. & Kein Riyis