20

Mar

Kaum Halim Sentosa dan Konten Viralnya di TikTok

Kaum Halim Sentosa, komunitas muda-mudi mahasiswa Ilkom Untag mulai bergerak merintis karya melalui platform TikTok. Mengunggah video pertama pada 22 September 2022 dengan capaian 192,1 ribu tayangan dan 11,6 ribu suka, dan berhasil mendapat konten populer pertama melalui konten ‘Satu Kata’. Kini, akun TikTok Kaum Halim Sentosa telah memiliki 348 pengikut dengan total 24 ribu suka. Bagi Kaum Halim Sentosa, yang terpenting bukan pada pencapaian jumlah pengikut, akan tetapi lebih menekankan kepada engagement terhadap audiens. Beberapa kali sempat dilirik oleh akun populer seperti Surabaya Terkini Official, juga kalangan mahasiswa, dosen, atau bahkan alumni, dari pihak Untag sendiri atau luar.

Kaum Halim Sentosa juga memiliki filosofi khusus mengenai pemaknaan logo akun mereka. Angka duapuluh melambangkan angkatan kuliah anggota yang tergabung, yakni angkatan 20, sedangkan tanda plus berarti disamping komunitas tersebut memang terbentuk dari angkatan 20, mereka juga tetap terbuka dengan siapapun dalam komunitas. Nama Halim sendiri diambil dari bahasa sansekerta sebagai wujud harapan komunitas kedepannya.

Komunitas ini terbentuk tanpa sengaja, bermodal kesinambungan satu sama lain setelah beberapa kali kumpul gathering, sehingga mulai membentuk sebuah komunitas secara tidak langsung. Tak hanya berkarya melalui konten TikTok, komunitas juga membentuk beberapa program seperti iuran, trip komunitas, bahkan juga program amal pasar rakyat yang terselenggara pada 22 Januari 2023.

Pembuatan konten TikTok sebenarnya juga tidak direncanakan, hanya berjalan mengalir, “Setelah tau FYP, kita mulai berpikir kenapa tidak diseriuskan,” ungkap Naufal, salah satu anggota Kaum Halim Sentosa. Dari ketidaksengajaan kemudian diteruskan oleh komunitas untuk di program melalui konsep dan evaluasi rutin. Kedepannya, Kaum Halim Sentosa berencana melebarkan karya ke ranah podcast dan video Youtube. Komunitas juga berharap kedepannya mampu lebih produktif sehingga secara tidak langsung dapat membawa nama Untag ke dunia luar. “Lebih baik gerak dikit jadi pelaku daripada hanya menikmati, gampang kok, cuma ngelawan rasa mager,” pesan salah satu narasumber bagi sesama mahasiswa dan generasi muda.

(Dziyaaul Hubbi Arsyad)