Jl. Semolowaru no. 45 Surabaya
Jl. Semolowaru no. 45 Surabaya
Feb
Ilmu komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya menginisiasi joint research dengan 4 Universitas dari negara lain, yaitu Universitas Amsterdam Belanda, Universitas Xavier - Ateneo de Cagayan, Filipina, Universitas Walailak, Thailand, dan Tunku Abdul Rahman Universitas Manajemen dan Teknologi, Malaysia. Joint research ini akan berlangsung sampai dengan tahun 2025, dan Untag Surabaya menjadi tuan rumah pertama yang menggelar diskusi selama dua hari seputar bagaimana riset akan berlangsung dua tahun ke depan.
Kaprodi Ilmu Komunikasi Untag Surabaya Mohammad Insan Romadhan, S.I.Kom., Med.Kom memaparkan joint research ini merupakan implementasi terhadap Indikator Kerja Utama (IKU) Universitas, dan menambah wawasan research dalam ruang lingkup internasioanal untuk dosen Ilmu Komunikasi. Ada empat dosen yang terlibat yaitu Amalia Nurul Muthmainnah, S.I. Kom., MA, Dinda Lisna Amilia, S.Sos, MA, Dr Merry Fridha Tri Palupi, M.Si , dan Mohammad Insan Romadhan, S.I.Kom., Med.Kom menjadi perwakilan dari prodi. Sementara itu ada sekitar 1-3 dosen yang terlibat dari setiap kampus. Mengawali kegiatan, dua bulan ke depan penelitian akan dimulai dengan proses pengumpulan data.
Dalam kick-off meeting yang pertama dan berlangsung di Untag Surabaya berlangsung pada 21-22 Februari. Yang menghadiri secara langsung adalah perwakilan dari Universitas Amsterdam Belanda, dan Universitas Walailak Thailand. Sedangkan perwakilan dari Universitas Xavier - Ateneo de Cagayan, Filipina dan Tunku Abdul Rahman Universitas Manajemen dan Teknologi, Malaysia bergabung secara online. Kegiatan joint research ini akan berlangsung sampai dengan tahun 2025 dan setiap tahun akan dibuatkan luaran publikasi. Terdapat kendala dalam menjalankan kegiatan ini yaitu kebijakan dan sistem dari setiap kampus yang berbeda-beda.
“Kegiatan ini menjadi pengalaman pertama saya dalam mengikuti kolaborasi dengan pihak luar negeri dan dapat menambah pengalaman saya. Kalau kolaborasi nasional sudah biasa, tapi kalo internasional baru kali ini” papar Insan. (Fransiskus Antonius Harap)