Jl. Semolowaru no. 45 Surabaya
Jl. Semolowaru no. 45 Surabaya
Apr
Era digital memungkinkan budaya berkembang
dengan cepat, mempertemukan budaya lokal dan global tanpa batas. Akses
informasi yang luas membuka peluang bagi masyarakat untuk mengenal berbagai
budaya, tetapi juga menimbulkan tantangan dalam menjaga identitas lokal.
Masuknya budaya global, seperti K-Pop dan
Hollywood, membuat generasi muda lebih akrab dengan budaya asing dibandingkan
warisan daerah sendiri. Sementara itu, media sosial sering kali memperkuat
perbedaan budaya melalui algoritma yang menciptakan "echo chamber,"
menyebabkan polarisasi dan konflik dibandingkan dialog yang sehat.
Untuk mengatasi tantangan ini, literasi
digital, komunikasi antarbudaya, serta pemanfaatan teknologi untuk melestarikan
budaya lokal menjadi sangat penting. Jika dikelola dengan baik, era digital
dapat menjadi alat pemersatu keberagaman budaya. Namun, tanpa arahan yang
jelas, digitalisasi justru bisa memperdalam jurang perpecahan dalam masyarakat. (Jingga
Jingga)
Referensi
Kristiyono,
J., & Ida, R. (2019). Digital etnometodologi: Studi media Dan Budaya Pada
masyarakat informasi di era digital. ETTISAL?: Journal of Communication, 4(2),
109. https://doi.org/10.21111/ejoc.v4i2.3590
Prasetyo, R. (2022). Penerapan
Nilai Budaya Dalam Pendidikan Karakter Di Era Digital 4.0. https://doi.org/10.31237/osf.io/wmyxr