16

Apr

Budaya di Era Digital Menyatukan atau Memecah Belah?

       Era digital memungkinkan budaya berkembang dengan cepat, mempertemukan budaya lokal dan global tanpa batas. Akses informasi yang luas membuka peluang bagi masyarakat untuk mengenal berbagai budaya, tetapi juga menimbulkan tantangan dalam menjaga identitas lokal.

Masuknya budaya global, seperti K-Pop dan Hollywood, membuat generasi muda lebih akrab dengan budaya asing dibandingkan warisan daerah sendiri. Sementara itu, media sosial sering kali memperkuat perbedaan budaya melalui algoritma yang menciptakan "echo chamber," menyebabkan polarisasi dan konflik dibandingkan dialog yang sehat.

Untuk mengatasi tantangan ini, literasi digital, komunikasi antarbudaya, serta pemanfaatan teknologi untuk melestarikan budaya lokal menjadi sangat penting. Jika dikelola dengan baik, era digital dapat menjadi alat pemersatu keberagaman budaya. Namun, tanpa arahan yang jelas, digitalisasi justru bisa memperdalam jurang perpecahan dalam masyarakat. (Jingga Jingga)

 

Referensi

Kristiyono, J., & Ida, R. (2019). Digital etnometodologi: Studi media Dan Budaya Pada masyarakat informasi di era digital. ETTISAL?: Journal of Communication, 4(2), 109. https://doi.org/10.21111/ejoc.v4i2.3590

 Prasetyo, R. (2022). Penerapan Nilai Budaya Dalam Pendidikan Karakter Di Era Digital 4.0. https://doi.org/10.31237/osf.io/wmyxr