11

Jun

Wisata Kita Keren, Tapi Kok Sepi? Salahkan Komunikasinya!

Surabaya punya banyak tempat wisata menarik mulai dari Tugu Pahlawan, Hutan Mangrove, Kampung Lawas Maspati, sampai Surabaya North Quay. Sayangnya, banyak orang yang belum tahu semua keindahan itu. Kenapa bisa begitu? Salah satu alasannya adalah komunikasi pariwisata yang kurang efektif.

Banyak promosi masih kaku dan membosankan. Padahal, sekarang orang lebih suka melihat konten yang menarik di media sosial. Kota lain seperti Yogyakarta atau Bandung sudah menggandeng influencer, membuat video kreatif, dan rutin promosi di TikTok atau Instagram. Surabaya? Sayangnya, masih kurang maksimal dalam hal itu. Selain itu, cerita dari tempat wisata juga jarang disampaikan. Padahal, wisata bukan hanya soal tempat, tapi soal pengalaman dan cerita. Bayangkan jika Hutan Bambu Keputih atau Kampung Bulak memiliki konten yang menceritakan sejarah, kehidupan masyarakat, atau kisah uniknya pasti akan jauh lebih menarik dan meninggalkan kesan.

Lebih dari itu, komunikasi pariwisata juga perlu melibatkan masyarakat lokal. Mereka bisa menjadi duta wisata alami karena memiliki pengalaman dan kedekatan langsung dengan tempat tersebut. Pelaku UMKM di sekitar objek wisata, misalnya, bisa diajak membuat konten sederhana, membagikan cerita, atau testimoni seputar kehidupan mereka. Dengan begitu, wisatawan tidak hanya datang untuk melihat, tetapi juga merasa terhubung, mengenal budaya lokal, dan membawa pulang pengalaman yang bermakna.

Surabaya sudah keren. Tapi kalau promosi dan komunikasi tidak diperbaiki, wisata kita tetap akan sepi. Sekarang waktunya bercerita dengan cara yang lebih dekat, lebih kreatif, dan menyentuh hati. (Jingga Jingga)