Jl. Semolowaru no. 45 Surabaya
Jl. Semolowaru no. 45 Surabaya
Des
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya bernama
Dzikry berhasil menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih Juara II dalam
kompetisi “Digital Leadership Challenge: A Brief Case Analysis” yang
diselenggarakan oleh Universitas Atma Jaya. Prestasi ini diraihnya setelah
melalui proses panjang yang penuh tantangan, baik dari segi persiapan maupun
penampilan saat kompetisi berlangsung.
Dalam wawancara, Dzikry menceritakan bahwa persiapan menuju kompetisi
dilakukan dalam waktu yang sangat terbatas. Setibanya di Yogyakarta pada pukul
20.30, ia dan tim langsung memutuskan untuk belajar mulai pukul 22.00 hingga
pukul 02.00 dini hari. Meski singkat, keberuntungan berpihak ketika pada babak
20 besar, studi kasus yang diberikan berkaitan dengan isu yang ia pahami
tentang bagaimana agensi mulai tersaingi oleh kecerdasan buatan (AI).
Familiaritas ini membuatnya mampu memberikan analisa tajam dan solusi efektif
sehingga berhasil melaju ke babak final.
Tantangan terbesar bagi Dzikry justru hadir ketika memasuki babak 6
besar, di mana para peserta harus berdebat secara langsung memperebutkan posisi
juara. Ia mengaku bahwa kemampuan public speaking menjadi ujian tersendiri
baginya.
“Terkadang kalimat yang ingin saya sampaikan menjadi sulit dipahami
dan belibet. Ini menjadi tantangan besar untuk saya,” ujarnya. Meski
begitu, ia tetap tampil maksimal dengan mengandalkan ketenangan, rasa percaya
terhadap tim, serta pemahaman dasar analisis isu yang kuat.
Selama masa persiapan, Dzikry banyak mendapat dukungan dari teman-teman
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yang juga berada di Yogyakarta. Meskipun
mengikuti lomba yang berbeda dan posisi mereka saling bersaing, semangat saling
mendukung tidak pernah pudar. “Kita tetap saling mendukung satu sama lain
meskipun ikut lomba berbeda,” tuturnya.
Menurut Dzikry, bagian paling menegangkan dari lomba ini adalah ketika
juri menilai hasil analisa peserta. Ia dan tim harus menjelaskan dengan lugas
penyebab, akibat, serta solusi dari studi kasus yang diberikan. Penilaian
intens dari juri membuatnya harus berpikir cepat dan tetap fokus di tengah
tekanan.
Dzikry mengungkapkan strategi utamanya dalam menghadapi lawan adalah
tetap tenang, percaya dengan kemampuan tim, serta rendah hati. Pendekatan ini
membuat mereka dapat berpikir jernih dan bekerja sama secara efektif.
Setelah meraih juara II, Dzikry menyampaikan pesan inspiratif kepada
masyarakat, khususnya generasi muda. “Teruslah bermimpi. Jika engkau jatuh,
engkau jatuh di antara bintang-bintang. Lebih baik gagal saat berusaha daripada
tidak mencoba sama sekali.” Ia juga mengungkap bahwa target selanjutnya
adalah melangkah ke kompetisi internasional dan menargetkan juara pertama.
Baginya, sulit bukan berarti mustahil selama seseorang percaya dan terus
berusaha.
Tak lupa, Dzikry mengucapkan terima kasih kepada pelatih, tim, dan
orang-orang terdekat yang selalu mendukungnya.
“Saya sangat berterima kasih karena telah mendukung saya hingga
mampu meraih juara.” Menutup wawancara, Dzikry memberikan pesan untuk anak
muda yang ingin mengikuti jejaknya: “Teruslah belajar dan bermimpi. Tidak
ada kata terlambat untuk belajar. Yakinlah semua akan indah pada waktunya.
Tetaplah hidup dan raih mimpimu dengan perjuangan.”
Prestasi yang diraih Dzikry tidak hanya membanggakan dirinya sendiri,
tetapi juga membawa nama baik Program Studi Ilmu Komunikasi dan Universitas 17
Agustus 1945 Surabaya. Semoga keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa
lainnya untuk terus berkarya dan berprestasi di tingkat nasional maupun
internasional.
#FYPMahasiswa
(ejjak)