Jl. Semolowaru no. 45 Surabaya
Dengan Misi Empowering Women, Farah Citasari Raih RU 1 Miss Global Surabaya 2019
23
Apr
Dengan Misi Empowering Women, Farah Citasari Raih RU 1 Miss Global Surabaya 2019
Kabar membanggakan datang dari Farah Citasari. Mahasiswi prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya ini dinobatkan sebagai Runner Up 1 Miss Global Surabaya 2019. Gadis yang akrab disapa Cita ini berhasil menyisihkan 15 finalis di The Central Mall Surabaya. Miss Global Surabaya merupakan sebuah kompetisi kecantikan lokal dengan motto Empowering Women, Social, Culture and Tourism, Embodying the Beauty Within. Pemenang utama dari kompetisi ini dikirim mewakili Kota Surabaya ke kompetisi tingkat provinsi, Miss Global Jawa Timur.
Di babak 7 besar, Cita membawakan sebuah pidato bertemakan Empowering Women. Bagi Cita, wanita tidak terlahir untuk berdiam diri. Emansipasi telah terpatri dalam tinta sejarah oleh RA Kartini. Menurutnya dengan berkontribusi bagi lingkungan sekitar dan menjadi contoh bagi wanita lainnya merupakan wujud emansipasi wanita di era modern. “Karenanya sebagai grand finalis Miss Global Surabaya dan untuk mewujudkan Empowering Women, saya mengajak para wanita Indonesia untuk percaya pada kemampuan diri dan percaya pada mimpi sehingga mampu berkiprah di lingkungan sosial,” tegasnya. Dia menambahkan, “Ini adalah saatnya bagi kita para wanita untuk memiliki 3 kemandirian: kemandirian ekonomi dimana mampu berproduksi di samping berproduksi; kemandirian intelektualitas dimana eksistensinya berguna bagi sekitar dan kemandirian sikap dimana mampu menempatkan diri.”
Pidato yang memukau, mengantarkan Cita sebagai salah satu dari 3 besar Miss Global Surabaya. Pemenang Putra Putri FISIP UNTAG Surabaya 2018 ini mengaku tidak menyangka bisa melaju hingga ke 3 besar. “Tentu saja saya tidak menyangka bisa menjadi juara 2, bahkan berada di 3 besar saja terasa seperti mimpi. Perasaan saya campur aduk, senang dan terharu. Saya juga bangga akhirnya bisa berada di posisi ini,” katanya. Meski demikian, dia merasa sedikit kecewa. “Kalau kecewa pasti ada. Karena hanya tinggal sedikit lagi saya bisa menjadi pemenang utama. Apalagi menurut dewan juri, pidato saya merupakan salah satu yang terbaik. Apa pun yang saya dapatkan harus saya syukuti. Semoga saya amanah dalam menjalankan tugas 1 tahun mendatang,” tutupnya. (um/aep)
Berita Terbaru
