KISAH PENGALAMAN MAGANG DI TENGAH PANDEMI COVID-19

Rabu, 03 Februari 2021 - 21:05:02 WIB
Dibaca: 4391 kali

KISAH  PENGALAMAN MAGANG DI TENGAH PANDEMI COVID-19

Suasana ruang kerja di Humas Pemerintah Kota Surabaya (Aisyah Adelia H. dan sesama rekan mahasiswa magang dari Prodi Ilmu Komunikasi, FISIP,  Untag Surabaya nampak fokus dengan tugas mereka masing-masing)

Surabaya, Februari 2021--Magang merupakan kegiatan yang amat penting bagi mahasiswa untuk menambah pengetahuan, meningkatkan kemampuan diri, memahami lebih dalam seluk-beluk dunia kerja, sekaligus juga wahana dalam membangun relasi pada bidang peminatan mahasiswa. Pelaksanaan magang masih dalam situasi Pandemi Covid-19, dengan angka penyebaran yang cukup tinggi. Menimbang keselamatan  mahasiswa maupun pentingnya pelaksanaan magang, Prodi Ilmu Komunikasi, FISIP, Untag Surabaya melakukan penyesuaian mekanisme magang untuk meminimalisir penyebaran Covid-19.

Sebelum adanya Pandemi Covid-19, magang hanya dilaksanakan secara reguler, yakni mahasiswa berada di istansi selama periode tertentu. Ketika pandemi berlangsung, Prodi Ilmu Komunikasi memberikan tiga alternatif pilihan: yakni, pertama, magang reguler; kedua magang WFH (Work Form Home); dan ketiga, melakukan aktivitas setara magang.

Magang di masa pandemi memiliki tantangan  tersendiri bagi para mahasiswa. Pada kesempatan ini, M. Ardian Syah dan  Aisyah Adelia H., berbagi kisah mereka selama menjalani magang di masa pandemi.

Ardian, mahasiswa semester tujuh,  peminatan Komunikasi Politik memilih untuk magang di Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPC PDI-P) Kota Surabaya. Ardian menyampaikan banyak pengalaman berharga  dan amat berkesan selama magang. Ia mengungkapkan: “Pengalaman yang berkesan bagi saya adalah ketika menghadiri kegiatan konsolidasi dan evaluasi kampanye. Saya bertemu dan duduk bersama orang-orang penting  PDI-P, seperti Pak Bambang D. H., Pak Eri Cahyadi, Sekjen PDIP Pak Hasto Kristiyanto dan kader-kader PDI-P lainnya.”

Ardian juga mendapatkan gambaran nyata kondisi dan permasalahan yang dihadapi warga ketika melakukan kampanye: “Saya mengikuti kampanye dan merasakan betul euforia kampanye turun ke kampung-kampung,  melihat keadaan  dan permasalahan di kampung-kampung tersebut...” Melihat bagaimana kondisi masyarakat yang sesungguhnya membuat Ardian juga bercita-cita untuk  dapat mencalonkan diri sebagai Walikota Surabaya di masa depan.

Selain pengalaman yang berharga, ia juga mengaku ada beberapa hal yang menantang dan harus dihadapi. Jadwal kampanye yang padat inilah menurut Ardian menjadi tantangan yang cukup berat. "Jadwal kampanye amat padat hingga larut malam sehingga harus pintar-pintar mengatur waktu dengan kesibukan." Selain itu, kampanye yang dilaksanakan dalam kondisi pandemi mengharuskan untuk dapat mematuhi protokol kesehatan.

Sedangkan Aisyah, mahasiswi semester tujuh,  peminatan Public Relations memilih tempat magang di Humas Pemerintah Kota Surabaya. Awalnya Aisyah merasa kurang percaya diri dan gugup ketika diterima magang di instansi tersebut. Pasalnya ia termasuk orang yang kurang mahir berbicara di depan umum sehingga terdapat kekhawatiran akan mengganggu jalannya magang. Namun berbekal pengetahuan selama kuliah dan juga bimbingan dari pendamping magang, ia justru merasa amat nyaman belajar dan mengerjakan tanggung jawab yang diberikan oleh pihak Humas Pemerintah Kota Surabaya ketika magang berlangsung.

Selama magang ia diberi beberapa tanggung jawab, di antaranya adalah melakukan kliping surat kabar, melakukan penjurian lomba fotografi, membuat berita feature yang diunggah ke website dan media sosial Humas Pemerintah Kota Surabaya. Ia belajar bahwa terdapat hal-hal yang dipandang sepele namun justru sangat penting bagi kerja Public Relations:”...jika saya tidak magang di humas mungkin saya tidak mengetahui bahwa kliping berita (pengarsipan) sangat penting sekali bagi instansi di masa depan.” Melalui kegiatan magang, Aisyah juga mengaku jaringan di bidang public relations kian luas.

Dalam kondisi pandemi Covid-19 Aisyah menuturkan bahwa protokol pencegahan Covid-19 diterapkan dengan ketat di kalangan para mahasiswa magang dan pegawai Humas Pemerintah Kota Surabaya. Ketika liputan pendamping magang mengarahkan untuk meliput daerah yang relatif sepi. Hal ini dilakukan agar mahasiswa magang tetap dapat meliput berita dalam kondisi aman dari penularan virus Corona.

Baik Ardian maupun Aisyah memiliki kesan yang mendalam dari kegiatan magang yang telah mereka lakukan. Banyak pengalaman berharga yang mereka dapat, tantangan dalam kegiatan magang tidak lantas menghentikan mereka. Tantangan tersebut justru membentuk mereka menjadi pribadi yang senantiasa belajar.

Penulis: Herlina K.


Untag Surabaya || FISIP Untag Surabaya || SIM Akademik Untag Surabaya || Elearning Untag Surabaya